MODEL PENCAHAYAAN ALAMI RUANG KELAS BERBASIS PERSEPSI VISUAL SISWA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH DI AREA TROPIS

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode penilaian kenyamanan visual alternatif berdasarkan persepsi siswa di ruang kelas dengan pencahayaan alami, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengusulkan rekomendasi desain bentuk ruang kelas yang dapat memenuhi syarat-syarat kenyamanan visual. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data persepsi siswa dan intensitas pencahayaan alami dari 25 ruang kelas yang terletak di tujuh sekolah di Makassar, Indonesia. Sebanyak 737 siswa menanggapi penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dari pagi hingga siang di masing-masing sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa, yaitu sebanyak 50,2%, merasakan bahwa tingkat pencahayaan alami dalam kategori “Perceptible”, dan hanya 8,1% yang merasa “Intolerable”. Hasil pengukuran intensitas siang hari dari keseluruhan sampel pada tahap awal dan lanjutan, menunjukkan hanya 17 dari 66 kelas atau sebesar 26% kelas yang memenuhi standar minimal Standar Nasional Indonesia (SNI), dan sebanyak 74% kelas tidak memenuhi standar. Dengan menggunakan metode baru berdasarkan persepsi siswa, diperoleh kesimpulan bahwa sebanyak 28% kelas dikategorikan "Acceptable", sebanyak 48% kelas dikategorikan "Preferred", dan sekitar 24% tidak termasuk dalam kategori. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat kelas yang tidak memenuhi nilai rekomendasi SNI, namun masih dapat diterima menurut persepsi siswa. Metode penilaian baru ini dapat menjadi alternatif tambahan bagi desainer untuk menilai kenyamanan ruangan dengan pencahayaan alami sesuai preferensi pengguna. Selain metode penilaian, penulis juga merekomendasikan desain bentuk ruang kelas yang dapat memenuhi tiga unsur kenyamanan visual, yaitu kuantitas cahaya, distribusi cahaya dan kesilauan. Penelitian dilakukan dengan metode simulasi software pencahayaan Ecotect Analysis 2010, yang kemudian dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan Radiance. Sebanyak 24 tipe desain ruang kelas SD, SMP dan SMA yang disimulasikan. Desain yang dihasilkan kemudian divalidasi terhadap 5 tipe ruang kelas. Dari penelitian ini diperoleh rekomendasi desain ruang kelas dengan pencahayaan alami yang nyaman visual. Produk yang dihasilkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah, desainer, dan para stakeholders dalam menetapkan standar perancangan bangunan pendidikan milik pemerintah yang mendukung prinsip Sustainable Design.