HAMBATAN MASYARAKAT DALAM MENGELOLA HUTAN KEMASYARAKATAN SUJUN MANAI DESA KAYU LOE KABUPATEN BANTAENG

Hutan Kemasyarakatan merupakan hutan negara yang pemanfaatannya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Kabupaten Bantaeng memiliki HKm Sujun Manai yang berada di Desa Kayu Loe yang ditetapkan pada tahun 2013 dengan luas lahan ± 95 Ha. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk-bentuk hambatan yang dihadapi oleh masyarakat dalam mengelola HKm Sujun Manai. Populasi pada penelitian ini yaitu Kelompok Tani Hutan yang tinggal di sekitar hutan. Sampel ditentukan secara purposive sampling dengan kriteria yaitu ketua, sekretaris dan anggota dengan menggunakan jenis data primer dan data sekunder serta metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk hambatan yang dihadapi masyarakat dalam mengelola Hutan Kemasyarakatan Sujun Manai yaitu tidak adanya Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan, sarana dan prasarana di Hutan Kemasyarakatan kurang memadai, belum adanya tanda batas antara areal kerja Hutan Kemasyarakatan dengan lahan milik masyarakat, kurangnya peran dan sinergitas diantara para pihak (stakeholder) baik sinergitas antar sektor maupun antara tingkat pemerintah, kurangnya peran aparat pemerintah dalam memfasilitasi pemberdayaan masyarakat, terbatasnya informasi dan pengetahuan Kelompok Tani Hutan, rendahnya performa kelembagaan Kelompok Tani Hutan, adanya konflik antara masyarakat dengan pemerintah. Berdasarkan hambatan tersebut dapat disimpulkan bahwa hambatan yang sangat berpengaruh bagi Kelompok Tani Hutan dalam mengelola Hutan Kemasyarakatan yaitu belum adanya perizinan pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan sehingga masyarakat belum melakukan pengembangan dalam pengelolaan Hutan Kemasyarakatan Sujun Manai.