Syakir, A. Ananda Sekar Ayu Pertiwi (2022) PENANGANAN KASUS HERNIA UMBILICUS PADA KUCING DOMESTIK DI UPT PUSKESWAN KOTA MAKASSAR. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
C024201021_tesis_10-01-2022 cover.png
Download (159kB) | Preview
C024201021_tesis_10-01-2022 1-2.pdf
Download (626kB)
C024201021_tesis_10-01-2022 dp.pdf
Download (132kB)
C024201021_tesis_10-01-2022.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Salah satu penyakit non-infeksius yang dapat terjadi pada hewan kesayangan khususnya kucing adalah hernia umbilicus. Hernia adalah penonjolan abnormal suatu bagian organ dari lokasi anatomi normal melalui lubang ke dalam kantung yang dilapisi oleh peritonium, tunika flava dan kulit. Penonjolan keluar dari isi abdomen melewati lubang pada dinding abdomen, diafragma, atau perineum. Adanya cincin atau dinding yang terbuka merupakan faktor utama terjadinya hernia. Hernia dapat terjadi secara dapatan maupun kongenital. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui penanganan kasus hernia umbilicus pada kucing domestik. Metode yang digunakan adalah pemeriksaan dan penanganan. Hernia umbilicus adalah cacat anatomis dimana otot–otot di sekitar umbilicus terpisah sehingga bagian dari usus menonjol dari rongga perut. Umbilicus merupakan jaringan yang tersisa dari hubungan janin dengan induknya. Jaringan tersebut merupakan gabungan dari arteri umbilicus, vena umbilicus, dan arachus. Isi hernia umbilicus berupa jaringan lemak, omentum maupun usus namun pada umumnya berisi lemak atau omentum. Hari Kamis tanggal 5 Agustus 2021, seekor kucing jantan domestik berwarna putih oranye dengan nama Billi, berdasarkan keterangan dari pemiliknya Billi memiliki benjolan di perut dan baru disadari seminggu kemudian. Tanda klinis berupa tonjolan pada bagian abdomen hewan kasus. Tonjolan tersebut kemudian dipalpasi sehingga ditemukan massa dengan konsistensi lembek, ditemukan lubang cincin namun tonjolan tidak dapat didorong masuk ke dalam dan kucing tidak menunjukkan rasa sakit ketika dilakukan palpasi di daerah penonjolan. Dari hasil pemeriksaan USG kucing didiagnosis dengan hernia umbilicus. Penanganan yang dilakukan pada kasus ini berupa tindakan bedah laparotomy dan penutupan cincin hernia. Penanganan post operasi berupa pemberian antibiotik, analgesik, dan antiinflamasi.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hernia, Kucing, Laparotomi, Umbilicus |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Profesi Dokter Hewan |
Depositing User: | S.I.P Zohrah Djohan |
Date Deposited: | 28 Mar 2022 00:54 |
Last Modified: | 28 Mar 2022 00:54 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/14573 |