Amalya, Niza (2022) KADAR VITAMIN D SERUM PADA USIA LANJUT: HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DAN DERAJAT SARKOPENIA = VITAMIN D SERUM LEVEL IN ELDERLY: ITS ASSOCIATION WITH THE INCIDENCE AND DEGREE OF SARCOPENIA. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
C015171002_tesis_Cover1.jpg
Download (303kB) | Preview
C015171002_tesis_Bab 1-2.pdf
Download (3MB)
C015171002_tesis_Daftar Pustaka.pdf
Download (1MB)
C015171002_tesis_07-03-2022.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
Niza Amalya : Kadar vitamin D serum Pada Usia Lanjut: Hubungannya dengan Kejadian dan Derajat Sarkopenia (dibimbing oleh Wasis Udaya dan Agus Sudarso)
Latar belakang: Populasi penduduk usia lanjut(usila) di Indonesia mengalami peningkatan angka harapan hidup setiap tahunnya. Beberapa studi menjelaskan bahwa setelah usia 60 tahun, massa otot dan kekuatan otot semakin turun hingga 3% per tahun. Prevalensi sarkopenia semakin meningkat. Salah satu penyebab terjadinya sarkopenia yaitu defisiensi vitamin D. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin D serum pada usia lanjut: hubungannya dengan kejadian dan derajat sarkopenia
Metode: Penelitian cross- sectional ini dilakukan di Pos Pembinaan Terpadu Makassar dengan melibatkan 107 usila dari bulan Mei-Juni 2021. Analisa data menggunakan SPSS versi 25. Sarkopenia menggunakan kriteria Asian working group of sarcopenia (AWGS) dibagi menurut derajat yaitu possible sarkopenia, sarkopenia dan sarkopenia berat. Pemeriksaan menggunakan pengukuran massa otot dievaluasi menggunakan bio-impedance analysis (BIA), kekuatan genggaman tangan diukur dengan handgrip dynamometer, dan performa fisik dinilai dari time up and go test. Kadar serum 25(OH)D diukur menggunakan Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Uji statistik menggunakan Mann-Whitney dan Chi-Square test.
Hasil: Dari 107 subjek, didominasi usila perempuan sebanyak 74,8%. Paling banyak usia 60-69 tahun sebanyak 71%. Dari 107 subjek terdapat kejadian sarkopenia 29 orang (27,1%) terdiri dari possible sarkopenia 27 orang (93,1%) dan sarkopenia 2 orang (6,9%). Jumlah subjek penelitian defisiensi vitamin D paling banyak pada sarkopenia (20,7%) dibandingkan tidak sarkopenia (7,7%) dengan (p=0,163). Rerata kadar vitamin D serum lebih rendah pada sarkopenia (24,50 ng/ml) dibandingkan pada possible sarkopenia (28,26 ng/ml) dengan (p=0,634). Hasil uji analisis menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara kadar vitamin D serum: hubungannya dengan kejadian dan derajat sarkopenia (p>0,05).
Kesimpulan: Kadar vitamin D serum pada usai lanjut tidak berhubungan dengan kejadian dan derajat sarkopenia.
Kata Kunci: Sarkopenia, Vitamin D, usia lanjut
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 28 Mar 2022 00:21 |
Last Modified: | 28 Mar 2022 00:21 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/14552 |