Mappewali, A. Rihal Mayuni M. (2022) Analisis Hubungan C-Reactive Protein dengan Keparahan Covid-19: Literature Review = Analysis of Correlation between C-Reactive Protein (CRP) with Severity of Covid-19: Literature Review. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011181427_skripsi_05-01-2022 cover.png
Download (107kB) | Preview
C011181427_skripsi_05-01-2022 1-2.pdf
Download (3MB)
C011181427_skripsi_05-01-2022 dp.pdf
Download (238kB)
C011181427_skripsi_05-01-2022.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
Pendahuluan: Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARSCoV-2). Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO mengumumkan bahwa Covid-19 menjadi pandemi di dunia. Infeksi SARS-CoV-2 dapat muncul dengan spectrum klinis pasien dapat sangat bervariasi dari tanpa gejala, sakit ringan, sakit sedang, sakit berat hingga kritis dengan manifestasi Acute Respiratory Distress Syndrome. Salah satu penanda terjadinya inflamasi adalah c-reactive protein (CRP). CRP berperan dalam opsonisasi pada kaskade komplemen yang bisa menyebabkan kerusakan lanjut pada jaringan.
Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat keparahan Covid-19 dengan kadar CRP.
Metode: Penelitian ini merupakan literature review mengenai hubungan antara creactive protein dengan keparahan infeksi SARS-CoV-2. Panduan penulisan PRISMA-ScR. Desain penelitian yang diambil systematic review dengan atau tanpa meta-analisis, dan randomized controlled trial. Penelusuran artikel terpublikasi terdiri dari bibliographic searching melalui database (PubMed), grey literature, dan hand searching pada penelitian yang terbit dari Januari 2020 hingga Januari 2021, menggunakan bahasa Inggris dengan objek manusia. Kemudian dilakukan seleksi dan sintesis data dari penelitian terpilih.
Hasil: Kami mendapatkan 30 penelitian yang memenuhi kriteria. Laki-laki, keberadaan komorbid menjadi faktor risiko keparahan infeksi Covid-19. Gejala
yang paling sering muncul adalah demam dan batuk. CRP merupakan penanda inflamasi dengan faktor prognostik. Marker laboratorium lain memiliki mekanisme masing-masing sebagai respon terhadap infeksi Covid-19.
Kesimpulan: Kadar CRP mengalami peningkatan pada kasus bergejala terhadap tidak bergejala, gejala berat terhadap gejala ringan, perawatan ICU dengan non
perawatan ICU.
Keywords: Covid-19, CRP, inflamasi
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 25 Mar 2022 07:57 |
Last Modified: | 25 Mar 2022 07:57 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/14528 |