Hubungan Jumlah Hematokrit dan Trombosit Dengan Derajat Klinis DBD Pada Pasien Dewasa di RSPTN Universitas Hasanuddin Tahun 2018

Latar Belakang : Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia dengan spektrum klinis yang luas. Penegakan diagnosis DBD didasarkan pada kriteria DBD yang telah ditetapkan oleh WHO. Namun beberapa kasus tidak memenuhi kriteria WHO, terdapat gejala yang tidak khas pada sebagian besar kasus. Oleh karena itu dibutuhkan penanda laboratoris untuk menegakkan diagnosis derajat klinis DBD. Pemeriksaan nilai hematokrit dan trombosit merupakan indikator yang penting dalam penentuan derajat klinis DBD
Tujuan : Mengetahui hubungan antara jumlah hematokrit dan trombosit dengan derajat klinis DBD
Metode : Penelitian dilakukan dengan metode cross-sectional dan pengambilan data secara retrospektif. Jumlah sampel penelitian 68 orang yang diperoleh dari data rekam medis di RSPTN Universitas Hasanuddin menggunakan teknik total sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dan dianalisis dengan uji korelasi spearman
Hasil : Hasil analisis dengan uji korelasi spearman didapatkan hubungan positif sedang yang bermakna antara jumlah hematokrit dengan derajat DBD (p < 0,01 ; r = 0,404), dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah trombosit dengan derajat DBD (p = 0,092 ; r = -0,206)
Kesimpulan : Terdapat hubungan bermakna antara jumlah hematokrit dengan derajat DBD, dimana semakin tinggi nilai hematokrit maka semakin tinggi derajat klinisnya. Tidak terdapat hubungan bermakna antara jumlah trombosit dengan derajat DBD