Pengaruh Pemberian Kompos Kulit Buah Kakao dan Biofertilizer Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompos kulit buah kakao dan biofertilizer terhadap pertumbuhan tanaman kakao (Theobroma cacao L.) Penelitian dilaksanakan di Dusun Jampu-Jampu, Desa Congko, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan yang dimulai dari bulan November 2019 sampai Juni 2020. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan yang disusun berdasarkan pola Faktorial Dua Faktorial (F2F) dalam Rancangan Acak Kelompok dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah aplikasi kompos kulit buah kakao yang terdiri dari 3 taraf yaitu: tanpa pemberian kompos, pemberian kompos 2,25 kg/pohon, pemberian kompos 4,5 kg/pohon. Faktor kedua adalah aplikasi biofertilizer yang terdiri dari 4 taraf yaitu tanpa pemberian biofertilizer, pemberian biofertilizer dengan konsentrasi 1 mL.L- 1, 1,5 mL.L-1 dan 2 mL.L-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara pemberian kompos kulit buah kakao 2,25 kg/pohon dan pemberian biofertilizer dengan konsentrasi 2 mL.L-1 memberikan hasil terbaik terhadap luas bukaan stomata (1,95-4 mm2). Perlakuan pemberian kompos kulit buah kakao dengan dosis 4,5 kg/pohon memberikan pengaruh terbaik terhadap jumlah buah bertahan (55,71%) dan kerapatan stomata (106,16 mm2). Perlakuan tanpa pemberian biofertilizer memberikan pengaruh terhadap jumlah pentil buah gugur (54,08%), perlakuan pemberian biofertilizer dengan konsentrasi 2 mL.L-1 memberikan pengaruh terbaik terhadap jumlah buah bertahan (50,51%) dan kerapatan stomata (115,12 mm2).

This research aims to get the effect of cocoa skin compost and biofertilizer in growing of cocoa (Theobroma cacao L.). The research was done in Jampu-Jampu, Congko village, Marioriwawo district, Soppeng regency, South Sulawesi, since November 2019 to June 2020. This research was performed to an experiment which was arranged based on the Factorial of Two Factorial (F2F) pattern in a randomized block design among three replications. The first factor is the application of cocoa skin compost which consists of 3 levels, such as: no compost, 2.25 kg /tree, 4.5 kg /tree. The second factor is the application of biofertilizer which consists of 4 levels, such as without giving biofertilizer, giving biofertilizer with a concentration of 1 mL.L-1., 1.5 mL.L-1. and 2 mL.L-1.
The results found that the interaction between giving cocoa skin compost 2.25 kg / tree and giving biofertilizer with a concentration of 2 mL.L-1. gave the best results on the area of the stomata density (1.95-4 mm2). Treatment of cocoa skin compost at a dose of 4.5 kg / tree gave the best effect on the number of surviving pods (55.71%) and stomata density (106.16 mm2). Treatment without biofertilizer gave the best effect on the number of fell bit cocoa (54.08%), the treatment of biofertilizer with a concentration of 2 mL.L-1. gave the best effect on the number of surviving fruit (50.51%) and stomata density (115.12 mm2) ).