PENANGANAN KASUS PROLAPSUS UTERI PADA KERBAU DI KECAMATAN CURIO KABUPATEN ENREKANG

Prolapsus uteri adalah suatu kejadian dimana mukosa uterus keluar dari badan melalui vagina baik secara keseluruhan maupun keluar sebagian. Prolapsus atau pembalikan uterus sering terjadi segera sesudah partus dan jarang terjadi beberapa jam sesudah itu. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperbaiki kondisi pasien serta memberikan informasi tentang cara penanganan kasus prolapsus uteri pada kerbau. Hal yang perlu diketahui yaitu bagaimana penanganan kasus prolapsus uteri pada kerbau. Tanggal 18 Oktober 2020 dilakukan penanganan kasus prolapsus uteri pada kerbau di Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang. Kerbau dengan berat
425 kg, berwarna hitam keabu-abuan, umur 3 tahun, bunting pertama. Terlihat uterus dan rektum kerbau tersebut menggantung keluar sesaat setelah partus dan sering berbaring sehingga dapat ditegakkan diagnosa prolapsus uteri. Penanganan yang dilakukan yaitu meroposisi uterus atau mengembalikan ke posisi semula secara manual dan dilakukan jahitan pada vulva dengan pola horizontal mattress (Halstead) agar uterus tidak kembali keluar. Setelah itu diberikan beberapa pengobatan seperti colibact bolus, streptomicin, aquabies, lidocaine, sulpidon Inj dan vitamin B Complex. Satu minggu setelah penanganan jahitan dibuka dan luka sudah kering, setelah itu diberikan limoxin-25 spray.