PENYELESAIAN SENGKETA TANAH ANTARA MASYARAKAT KARUNSI’E DONGI DENGAN PT VALE INDONESIA TBK DI BLOK SOROWAKO, KABUPATEN LUWU TIMUR

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyelesaian sengketa tanah antara masyarakat Karunsi’e Dongi dengan PT Vale dan faktor-faktor yang menghambat penyelesaian sengketa tanah tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris. Data yang terkumpul diolah melalui tahap pemeriksaan data, klasifikasi, dan verifikasi selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian sengketa tanah antara masyarakat Karunsi’e Dongi dengan PT Vale yang dilakukan melalui alternatif penyelesaian sengketa, yaitu mediasi belum mampu menyelesaikan sengketa tanah di lokasi yang disebut Bumi Perkemahan (Bumper) Sorowako. Hal ini disebabkan oleh lemahnya komitmen para pihak untuk melaksanakan kesepakatan hasil mediasi. Untuk mengakhiri sengketa yang telah
berlangsung lebih dari dua dekade, Bupati Luwu Timur menerbitkan Surat Keputusan yang menetapkan lokasi Bumper sebagai Kawasan Permukiman Terbatas Sementara. Kebijakan Bupati tersebut belum memberikan kepastian hukum terhadap status tanah yang disengketakan karena masih memerlukan syarat pemenuhan berupa perubahan kebijakan dari Pemerintah Pusat, yaitu enclave lokasi tersebut dari wilayah Kontrak Karya Pertambangan dan perubahan pemanfaatan ruang. Setelah status tanah di Bumper kembali ke negara, seyogyanya pemerintah dapat melakukan penataan ulang struktur penguasaan tanah dan redistribusi tanah kepada ahli waris eks penghuni Kampung Baru Dongi untuk menjamin kepastian hak atas tanah dan keadilan
bagi masyarakat Karunsi’e Dongi.