Bioaktifitas dan Identifikasi Golongan Senyawa Aktif Ekatrak Rumput laut Sargassum cinctum, Halimeda opuntia, Halymenia venusta Dari Pulau Lae Lae = Bioactivity and Identification of Active Compound Groups Sargassum cinctum Extract, Halimeda opuntia, Halymenia venusta from Lae Lae Island


Darfiah, Darfiah (2022) Bioaktifitas dan Identifikasi Golongan Senyawa Aktif Ekatrak Rumput laut Sargassum cinctum, Halimeda opuntia, Halymenia venusta Dari Pulau Lae Lae = Bioactivity and Identification of Active Compound Groups Sargassum cinctum Extract, Halimeda opuntia, Halymenia venusta from Lae Lae Island. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
L012181002_tesis_cover1.png

Download (170kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L012181002_tesis_bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L012181002_tesis_dp.pdf

Download (987kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
L012181002_tesis_07-03-2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Selain memiliki kandungan metabolit primer, rumput laut juga mengandung metabolit sekunder yang memiliki beragam bioaktivitas. Ditemukan berbagai jenis rumput laut di Perairan di sekitar Kota Makassar diantaranya S. cinctum H. opuntia dan H. venusta yang berlimpah khususnya di Pulau Lae Lae. Sejauh ini kajian bioaktivitas ketiga rumput laut tersebut masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri dan toksisitas serta identifikasi golongan senyawa aktif ekstrak metanol dan heksan S. cinctum, H. opuntia dan H. venusta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2020 sampai April 2021. Sampel dalam bentuk simplisia diekstraksi dengan metode meserasi menggunakan metanol dan heksan. Uji aktivitas antibakteri ekstrak terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Pseudomonas aeruginosa, Aeromonas hydrophyla dan Vibrio cholerae dengan metode difusi agar, sedangkan toksisitas diuji terhadap nauplii Artemia salina dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), serta uji fitokimia secara kualitatif. Tidak dilakukan uji toksiistas terhadap ektrak heksan semua sampel karena keterbatasan jumlah ekstrak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen ekstrak metanol dan heksan S. cinctum adalah 2,4 dan 2,3%, H. opuntia 0,53 dan 1,15% sedangkan H. venusta 2,42 dan 0,89%. Keenam ekstrak tidak memiliki aktivitas terhadap E. coli. Ekstrak metahol S cintum memiliki aktivitas tertinggi terhadap A. hydrophila dengan zona hambat 18,2 mm sedangkan ekstrak heksan tertinggi terhadap S. typhi dengan zona hambat 25,67 mm. Toksistas 24 jam tertinggi ekstrak metanol ditunjukkan oleh H. opuntia dengan LC50 48,98 ppm diikuti oleh ekstrak H. venusta dengan LC50 51,21 ppm, sedangkan ekstrak metanol S. cinctum menunjukkan toksisitas terendan dengan LC50 238,54 ppm. Ekstrak metanol S cinctum, metanol dan heksan H. venusta mengandung 5 golongan senyawa aktif yaitu alkaloid, flavoboid, tannin, triterponoid, dan saponin, sedangkan ekstrak heksan S. cinctum hanya mengandung alkaloid, tannin dan saponin. Dengan demikian ekstrak metanol dan heksan semua sampel memiliki bioaktivitas yang tergolong tinggi baik sebagai antibakteri maupun sebagai agensia yang bersifat toksis dengan level yang berbeda.Selain memiliki kandungan metabolit primer, rumput laut juga mengandung metabolit sekunder yang memiliki beragam bioaktivitas. Ditemukan berbagai jenis rumput laut di Perairan di sekitar Kota Makassar diantaranya S. cinctum H. opuntia dan H. venusta yang berlimpah khususnya di Pulau Lae Lae. Sejauh ini kajian bioaktivitas ketiga rumput laut tersebut masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antibakteri dan toksisitas serta identifikasi golongan senyawa aktif ekstrak metanol dan heksan S. cinctum, H. opuntia dan H. venusta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2020 sampai April 2021. Sampel dalam bentuk simplisia diekstraksi dengan metode meserasi menggunakan metanol dan heksan. Uji aktivitas antibakteri ekstrak terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Pseudomonas aeruginosa, Aeromonas hydrophyla dan Vibrio cholerae dengan metode difusi agar, sedangkan toksisitas diuji terhadap nauplii Artemia salina dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), serta uji fitokimia secara kualitatif. Tidak dilakukan uji toksiistas terhadap ektrak heksan semua sampel karena keterbatasan jumlah ekstrak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen ekstrak metanol dan heksan S. cinctum adalah 2,4 dan 2,3%, H. opuntia 0,53 dan 1,15% sedangkan H. venusta 2,42 dan 0,89%. Keenam ekstrak tidak memiliki aktivitas terhadap E. coli. Ekstrak metahol S cintum memiliki aktivitas tertinggi terhadap A. hydrophila dengan zona hambat 18,2 mm sedangkan ekstrak heksan tertinggi terhadap S. typhi dengan zona hambat 25,67 mm. Toksistas 24 jam tertinggi ekstrak metanol ditunjukkan oleh H. opuntia dengan LC50 48,98 ppm diikuti oleh ekstrak H. venusta dengan LC50 51,21 ppm, sedangkan ekstrak metanol S. cinctum menunjukkan toksisitas terendan dengan LC50 238,54 ppm. Ekstrak metanol S cinctum, metanol dan heksan H. venusta mengandung 5 golongan senyawa aktif yaitu alkaloid, flavoboid, tannin, triterponoid, dan saponin, sedangkan ekstrak heksan S. cinctum hanya mengandung alkaloid, tannin dan saponin. Dengan demikian ekstrak metanol dan heksan semua sampel memiliki bioaktivitas yang tergolong tinggi baik sebagai antibakteri maupun sebagai agensia yang bersifat toksis dengan level yang berbeda.
Keywords : Bioaktiftas,Sargassum cinctum, Halimeda opuntia dan Halymenia venusta

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 16 Mar 2022 01:25
Last Modified: 16 Mar 2022 01:25
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/14245

Actions (login required)

View Item
View Item