EVALUASI EKSTRAK DAUN Chromolaena odorata SERTA Ageratum conyzoides TERHADAP Lasiodiplodia pseudotheobromae SECARA IN VITRO DAN IN VIVO PADA KAKAO


Adelvia, Adelvia (2022) EVALUASI EKSTRAK DAUN Chromolaena odorata SERTA Ageratum conyzoides TERHADAP Lasiodiplodia pseudotheobromae SECARA IN VITRO DAN IN VIVO PADA KAKAO. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
G011171311 cover.png

Download (197kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
G011171311 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
G011171311 dp.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
G011171311.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract (Abstrak)

Lasiodiplodia pseudotheobromae A.J.L. Phillips, A. Alves & Crous merupakan patogen penting dari berbagai macam tanaman yang mencakup distribusi geografis yang luas, dan menyebabkan kerugian besar di bidang pertanian dan juga kehutanan, termasuk tanaman kakao. Disekitar pertanaman kakao keberadaan Chromolaena odorata (L.) King & Robinson dan Ageratum conyzoides (L.) cukup melimpah dan dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin; di Laboratorium Balai Besar Karantina Pertanian Makassar; dan di Greenhouse Cocoa Research Group. Penelitian ini berlangsung dari bulan Maret sampai November 2021. Metode yang digunakan ada dua yaitu In vitro, dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial 2 Faktor (RAL F2F); dan In vivo, dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) F2F. Hasil penelitian in vitro menunjukkan pada media PDA bahwa A. conyzoides lebih signifikan menekan pertumbuhan L. pseudotheobromae yaitu konsentrasi 5% (100%), diikuti 3% (93.9%) and 1% (78.7%). Pada media PDB bahwa C. odorata lebih signifikan menekan pertumbuhan L. pseudotheobromae yaitu berat basah pada konsentrasi 1%, 3% dan 5% (88.7, 94.0, 98.3%), dan berat kering pada konsentrasi 1%, 3% dan 5% (86.7,88.3,95.7%). Pada uji in vivo Insidensi Penyakit di empat klon, hasil menunjukkan bahwa semua klon memiliki respon yang sama terhadap patogen dan jenis ekstrak C.odorata dan A.conyzoides. pada pengamatan ke 56, ekstrak A.conyzoides lebih efektif dalam menghambat gejala Nekrotik penyebaran L. pseudotheobromae pada klon S1, S2, MCC01 dan MCC02 (29.86, 14.95, 27.18, dan 11.41%), Klorotik (4.17, 7.07, 16.86, dan 0.00%). Dibandingkan dengan jenis ekstrak C. odorata pada 56 meningkatkan gejala Nekrotik L. pseudotheobromae pada klon S1, S2, MCC01 dan MCC02 (50.49, 52.28, 66.71 dan 47.56 %), pada Klorotik (0.00, 1.59, 3.33, dan 3.89 %).
Keywords : Ageratum conyzoides L., Chromolaena odorata L., Ekstrak, Kakao, Lasiodiplodia pseudotheobromae, Mati Ranting.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 10 Mar 2022 05:40
Last Modified: 10 Mar 2022 05:40
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/14070

Actions (login required)

View Item
View Item