PENGARUH KELIMPAHAN EPIFIT TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN LAMUN Enhalus acoroides DI PULAU SABUTUNG DESA MATTIRO KANJA, KABUPATEN PANGKEP, PROPINSI SULAWESI SELATAN

Epifit merupakan organisme, baik hewan maupun tumbuhan yang melekat pada tumbuhan lainnya termasuk lamun. Keberadaan epifit pada daun lamun dapat memberikan dampak yang cukup serius terkait dengan pertumbuhan lamun. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelimpahan epifit pada daun lamun dengan laju pertumbuhan Enhalus acoroides. Laju pertumbuhan lamun diamati dengan metode leaf marking selama 15 hari dengan 35 tegakan lamun sebagai sampel pengamatan. Semua lamun tersebut juga digunakan untuk mengamati kelimpahan epifit. Kelimpahan epifit dihitung dengan mengeruk epifit yang melekat pada daun lamun dan mengamati di bawah makroskop atau mikroskop. Pengaruh kelimpahan epifit terhadap laju pertumbuhan lamun dianalisis menggunakan regresi linear. Sebanyak 13 jenis epifit yang ditemukan menempel pada daun lamun Enhalus acoroides dan didominasi oleh divisi chlorophyta. Kelimpahan epifit berkisar 0,98-4,35 koloni/cm2 dengan rata – rata 2,05±0,86 koloni/cm2. Laju pertumbuhan lamun E. acoroides berkisar 0,56-1,91 cm/hari dengan rata – rata 1,01±0,34 cm/hari. Semakin tinggi kelimpahan epifit pada daun lamun maka akan menyebabkan laju pertumbuhan lamun tersebut semakin menurun.