HUBUNGAN EKSPRESI ALEL HLA-CW6 DAN KADAR VITAMIN D 25-OH TERHADAP KADAR INTERLEUKIN 17 PADA PASIEN PSORIASIS VULGARIS

ABSTRAK

TULUS DYAH ANGGRAENI . Hubungan Ekspresi Alel HLA CW-6 Dan Kadar Vitamin D 25-OH Terhadap Kadar Interleukin 17 Pada Pasien Psoriasis Vulgaris ( dibimbing oleh Nurelly N. Waspodo dan Faridha Ilyas)

Psoriasis Vulgaris adalah penyakit kulit kronis yang komplek dengan latar belakang genetik dan imunologi. Salah satu factor genetic yang berperan adalah gen yaitu Human leukocyte antigen (HLA), gen ini cenderung bervariasi dalam latar belakang ras dan etnis berbeda, sitokin juga memiliki peranan pada imunopatogenesis psoriasis vulgaris. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ekspresi alel HLA CW-6 dan kadar vitamin D 25-OH terhadap kadar sitokin IL-17 pada pasien psoriasis vulgaris. Derajat keparahan psoriasis yang dipakai saat ini adalah skor Psoriasis Area and Severity Index (PASI)
Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan cross sectional comparative study. Sampel diambil dengan tehnik consecutive sampling untuk pasien psoriasis vulgaris dan control yang datang ke Poli Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo, RS Universitas Hasanuddin, dan RS afiliasi Unhas di Makassar. Kasus psoriasis vulgaris sebanyak 33 pasien dan kontrol sebanyak 33 orang juga. Tahap penelitian yaitu pengambilan data malalui anamnesis, pemeriksaan dermatologis dilanjutkan pengumpulan sampel darah, pemeriksaan ekspresi alel HLA CW-6 melalui metode Polymerase Chain Reaction (PCR), pemeriksaan kadar Interleukin-17 dan Vitamin D 25-OH melalui metode Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).
Dari 33 pasien psoriasis vulgaris dan 33 orang kontrol ditemukan ekspresi alel HLA CW-6 93,3% pada pasien psoriasis vulgaris sementara 3,0% pada kelompok kontrol. Secara statistik terdapat perbedaan yang bermakna antara pasien psoriasis dibandingkan kontrol (p<0,001).
Pada penelitian ini, rerata kadar IL-17 pasien psoriasis lebih tinggi yaitu mean(30,23±7,47) pada psoriasis vulgaris derajat ringan, mean(40,83±21,01) pada psoriasis vulgaris derajat sedang, mean(46,12±19,29) pada psoriasis vulgaris derajat berat secara bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol mean(17,94±19,24); p<0,001). Rerata kadar IL-17 dalam serum pasien psoriasis juga berhubungan secara bermakna pada psoriasis derajat sedang dan berat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar sitokin IL-17 meningkat dalam serum pasien psoriasis dan berhubungan dengan derajat keparahan penyakit psoriasis vulgaris.
Nilai rerata kadar vitamin D 25-OH pada kelompok Psoriasis Vulgaris derajat ringan (mean 4,86±0,68), psoriasis vulgaris derajat sedang (mean 6,85±3,46), psoriasis derajat berat (mean 5,29±1,37) sedangkan kelompok kontrol (mean 25,08±20,60). Sehingga pada keseluruhan kelompok psoriasis vulgaris mempunyai kadar vitamin D 25-OH signifikan lebih rendah terhadap kelompok kontro, walaupun pada penelitian ini kadar vitamin D 25-OH tidak signifikan berhubungan dengan derajat keparahan penyakit psoriasis vulgaris.
Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa ekspresi alel HLA-Cw6 signifikan lebih banyak terdapat pada pasien psoriasis vulgaris, kadar IL-17 lebih tinggi pada pasien psoriasis vulgaris dan kadar vitamin D 25-OH lebih rendah pada poasien psoriasis vulgaris. Sedangkan ekspresi alel HLA-Cw6 dan kadar vitamin D 25-OH tidak berhubungan signifikan denga kadar IL-17 dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Psoriasis Vulgaris, alel HLA-CW6, sitokin IL-17, Vitamin D 25-OH