PERBANDINGAN ANTARA FIKSASI PEDICLE SCREW SHORT SEGMENT DAN FIKSASI PEDICLE SCREW LONG SEGMENT PADA FRAKTUR BURST TORAKOLUMBAL SINGLE LEVEL YANG TERLANTAR


LIMOA, WILLIAM (2020) PERBANDINGAN ANTARA FIKSASI PEDICLE SCREW SHORT SEGMENT DAN FIKSASI PEDICLE SCREW LONG SEGMENT PADA FRAKTUR BURST TORAKOLUMBAL SINGLE LEVEL YANG TERLANTAR. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of sampul]
Preview
Image (sampul)
C114215103_tesis COVER1.png

Download (130kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
C114215103_tesis 1-2.pdf

Download (967kB)
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
C114215103_tesis DP.pdf

Download (462kB)
[thumbnail of fulltext] Text (fulltext)
C114215103_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Pendahuluan. Fraktur burst adalah salah satu jenis patah tulang pada tulang belakang yang melibatkan lebih dari 1 kolom pada vertebrae (sesuai dengan teori Denis’ three column), yang terjadi karena kompresi aksial pada corpus vertebrae dimana sering mengakibatkan gangguan neurologis. Penanganan burst fracture torakolumbal masih menjadi perdebatan antara fiksasi short segment atau fiksasi long segment. Penelitian ini bertujuan membandingkan antara fiksasi short segment dan fiksasi long segment pada kasus neglected single level thoracolumbar burst fracture berdasarkan kepada status neurologis (ASIA Impairment Scale), koreksi sudut kypotic dari radiologi, serta kepuasan pasien setelah operasi Metode. Studi ini menggunakan desain analitik cross sectional terhadap pasien neglected fraktur burst pada daerah thorakolumbal single level yang ditangani di RSUP Wahidin dari januari 2016 - june 2019. Data pasien saat presentasi, data tentang neurologis pasien (ASIA Impairment Scale), lama rawat di Rumah Sakit, data koreksi sudut kyphotic, serta tingkat kepuasan pasien paska operasi diukur dari VAS (visual Analoque Scale) diperoleh dari medical record dan interview pasien. Data dianalisa menggunakan Uji fisher exact. Hasil dinyatakan signifikan apabila nilai P < 0.05. Hasil dan pembahasan. Terdapat 21 subjek dalam studi ini. Mean usia pasien rerata adalah 35±13 years old, terdari dari 15 laki-laki (71,4%) dan 6 perempuan (28,6%). Angka kejadian tertinggi fraktur burst terutama pada lumbal 1 (71,4%) dibandingkan torakal duabelas (19,0%), dan lumbal dua (9,5%). Berdasarkan ASIA Impairment Scale, Gangguan neurologis komplit didapatkan pada fiksasi short segment (40%), dibandingkan fiksasi long segment (31,25%), tetapi dari hasil olah data didapatkan perbedaan tidak signifikan (p=0,918). Koreksi sudut Kyphotic kurang dari 3 derajat mencapai 20% pasien yang diterapi dengan fiksasi short segmen, sedangkan fiksasi long segment hanya 12,5%, dengan p=0,579. 6 dari 16 pasien (37,5%) yang diterapi dengan fiksasi long segment mempunyai masa rawat di rumah sakit kategori buruk (> 14 hari), sdangkan pada fiksasi short segment tidak didapatkan. Tidak didapatkan perbedaan signifikan pada kategori masa lama rawat inap di rumah sakit (p=0,246). Tingkat kepuasan pasien yang dinilai dengan VAS lebih berat pada pasien yang diterapi dengan fiksasi long segment (75%) dibandingkan dengan fiksasi short segment (20%), tetapi terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,047) pada kategori cukup (VAS 3-7) Kesimpulan. Tidak ada perbedaan hasil antara fiksasi short segmen dan fiksasi long segment pada pasien dengan neglected fraktur burst torakolumbal single level.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: neglected Fraktur Burst, fraktur single level torakolumbal, lama perawatan, koreksi sudut kypotic, Visual analoque scale, kepuasan pasien, ASIA (American Spinal Injury Association) Impairment Scale, fiksasi pedicle screw, long segment, short segment
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: andi Sitti aisyah
Date Deposited: 17 Dec 2020 04:08
Last Modified: 17 Dec 2020 04:08
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/1399

Actions (login required)

View Item
View Item