Evaluasi Tingkat Perkembangan dan Kadar Zink pada Anak Perawakan Pendek


Rasdiana, Dr. Andi (2022) Evaluasi Tingkat Perkembangan dan Kadar Zink pada Anak Perawakan Pendek. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C110215106_tesis cover.png

Download (164kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C110215106_tesis 1-2.pdf

Download (802kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C110215106_tesis dp.pdf

Download (216kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C110215106_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Pendahuluan: Perawakan pendek dapat mengakibatkan gangguan tumbuh
kembang anak. Perawakan pendek merupakan dampak dari nutrisi yang
tidak adekuat. Status gizi yang baik merupakan hal penting untuk
perkembangan dan kematangan neuron otak. Zink adalah zat gizi yang
berperan penting pada pertumbuhan sel, pembelahan sel, metabolisme
tubuh, fungsi imunitas dan perkembangan. Kekurangan zink juga
berpengaruh pada perkembangan awal otak karena berperan dalam
pembelahan dan pematangan sel, dan dalam pertumbuhan dan fungsi
beberapa sistem organ, termasuk sistem neurologis, maka bila terjadi
defisiensi zink, akan mengganggu proses perkembangan anak.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat perkembangan
dan kadar zink pada anak perawakan pendek .
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan
dilakukan di beberapa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman
Kanak-Kanak (TK) di Makassar. Populasi penelitian ini adalah anak usia 24
bulan sampai dengan 72 bulan yang mengalami perawakan pendek dan
perawakan normal dan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Penelitian ini
membandingkan tingkat perkembangan dan kadar zink pada kelompok
perawakan pendek dan perawakan normal.
Hasil: Penelitian ini melibatkan 91 sampel yang terbagi atas 2 kelompok, 31
pada kelompok perawakan pendek dan 60 pada kelompok perawakan
normal. Umur mempunyai hubungan dengan perawakan pendek dan
perkembangan anak dengan nilai p<0,05. Tidak terdapat hubungan
bermakna antara status zink dengan kejadian keterlambatan perkembangan
dengan nilai p=0.219 (p>0.05). Terdapat hubungan yang bermakna antara
perawakan pendek dengan keterlambatan perkembangan dengan nilai
p=0.000 (p<0.05), OR= 30,068 dan 95% CI 8,727-103,597 yang artinya anak
dengan perawakan pendek mempunyai risiko 30,068 kali mengalami
keterlambatan perkembangan.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara perawakan pendek
dengan keterlambatan perkembangan. Tidak terdapat pengaruh zink
terhadap perkembangan anak.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Zink, perkembangan anak, perawakan pendek.
Subjects: R Medicine > RJ Pediatrics
R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Kesehatan Anak
Depositing User: S.I.P Zohrah Djohan
Date Deposited: 09 Mar 2022 07:49
Last Modified: 09 Mar 2022 07:49
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/13970

Actions (login required)

View Item
View Item