ANALISIS HUBUNGAN KADAR TRANSFORMING GROWTH FACTOR BETA-1 (TGF-B1) SERUM TERHADAP DERAJAT KLINIS PASIEN STROKE ISKEMIK = ANALYSIS OF CORRELATION BETWEEN TRANSFORMING GROWTH FACTOR BETA-1 SERUM LEVELS ON THE CLINICAL DEGREE OF ISCHEMIC STROKE PATIENTS


Mawardi, Andi Israyanti (2022) ANALISIS HUBUNGAN KADAR TRANSFORMING GROWTH FACTOR BETA-1 (TGF-B1) SERUM TERHADAP DERAJAT KLINIS PASIEN STROKE ISKEMIK = ANALYSIS OF CORRELATION BETWEEN TRANSFORMING GROWTH FACTOR BETA-1 SERUM LEVELS ON THE CLINICAL DEGREE OF ISCHEMIC STROKE PATIENTS. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C155172004_tesis_01-03-2022 cover.png

Download (181kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C155172004_tesis_01-03-2022 1-2.pdf

Download (788kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C155172004_tesis_01-03-2022 dp.pdf

Download (504kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C155172004_tesis_01-03-2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar Transforming Growth Factor-β1 (TGF-β1) serum dengan derajat klinis pada pasien stroke iskemik.
Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain potong lintang. Penelitian dilaksanakan di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo, RSPTN Universitas Hasanuddin, dan RS Jejaring Pendidikan lainnya di Kota Makassar sejak Oktober 2021-Januari 2022. Sampel penelitian sebanyak 33 orang yang memenuhi kriteria insklusi. Derajat klinis stroke iskemik diukur pada saat onset hari ke-3 dan hari ke-7 dengan menggunakan skor NIHSS (National Institute of Health Stroke Score) dan pada hari yang sama kadar Transforming Growth Factor Beta-1 serum diukur dengan pengambilan darah vena 2 kali masing-masing sebanyak 5 cc di laboratorium. Data dianalisis dengan analisis statistik uji Wicolxon untuk menilai perbedaan rerata TGF-β1 dan NIHSS serta uji korelasi Spearman untuk menilai hubungan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kadar TGF-β1 serum dan NIHSS onset hari ke-3 (p = 0.546) dan hari ke-7 (p = 0.795), sementara pada penelitian ini menunjukkan arah koefisiensi negatif (r = -0,109) dan (r = -0,047) yang berarti semakin tinggi kadar TGF-β1 maka nilai NIHSS semakin rendah yang menujukkan derajat klinis akan semakin baik dan begitu pula sebaliknya. Hal ini mendukung bahwa TGF-β1 bersifat neuroprotektif terhadap kerusakan jaringan otak pasca stroke iskemik.
Keywords : Derajat Klinis, Stroke iskemik, Transfrorming Growth Factor Beta-1.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 08 Mar 2022 06:10
Last Modified: 08 Mar 2022 06:10
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/13914

Actions (login required)

View Item
View Item