ANALISIS KADAR HEMOGLOBIN TERGLIKOSILASI (HBA1C) DAN NILAI HOMEOSTASIS MODEL ASSESSMENT INSULIN RESISTANCE (HOMA-IR) PADA ANAK OBES

Latar Belakang: Obesitas adalah pertumbuhan berlebihan dari jaringan adiposa yang timbul dari konsumsi kronis kalori yang melebihi kebutuhan energi individu.
Resistensi insulin secara signifikan berhubungan dengan obesitas dan risiko penyakit metabolisme pada anak. Resistensi insulin pada anak obes dapat dicegah untuk berkembang menjadi diabetes melitus. Homeostatic Model Assessment of Insulin Resistance (HOMA-IR) dan Glycated hemoglobin (HbA1c) dapat menjadi indikator terjadinya resistensi insulin.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis kadar HbA1c dan nilai HOMA-IR pada anak obes.
Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan November sampai Desember 2021, dengan sasaran siswa SMP dan SMA di kota Makassar berusia 11 sampai 18 tahun yang memenuhi
kriteria inklusi. Sampel penelitian dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok anak obes dan kelompok anak non obes
Hasil: Subjek penelitian 30 anak obes dan 30 anak non obes. Tidak ada perbedaan signifikan pada jenis kelamin dan usia. tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok HbA1c ≥ 5.7% pada anak obes dan non obes dengan nilai p=0,052.
Pada kadar HOMA-IR ≥ 2.5 terdapat perbedaan jumlah anak obes (33,3%) dan non obes (3,3%) dengan nilai p=0,008 dan nilai OR (95%)= 14,5 (1,718-122,39).
Analisis korelasi antara HbA1c dengan HOMA-IR didapatkan nilai p= 0,012, dengan nilai r= 0.452.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara HbA1c dan HOMA-IR pada anak obes. Semakin tinggi kadar HbA1c maka semakin besar risiko telah terjadi resistensi insulin pada anak obes.