Studi Perencanaan Sistem Tenaga Listrik Hybrid Untuk Penerapan Daerah Terisolir (Studi Kasus: Pulau Barrang Lompo) = Hybrid Electric Power System Planning Study for Isolated Area Application (Case Study: Barrang Lompo Island)

Salah satu Pulau di Sulawesi Selatan yang merupakan wilayah Kecamatan Sangkarang Makassar yaitu Pulau Barrang Lompo merupakan pulau yang telah mendapatkan pasokan listrik dari PLN dengan system kelistrikan yang isolated. Saat ini masyarakat menikmati listrik yang bersumber dari PLTD berkapasitas total 500 kW. PLTD mulai beroperasi dari pukul 17.00-06.00 setiap harinya dan hal tersebut bagi masyarakat dinilai masih belum optimal. Selain itu, semakin
meningkatnya biaya bahan bakar menjadi salah satu kendala dalam pemenuhan energi listrik. Sehingga perlu dilakukan studi perencanaan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dengan pola 24 Jam. Potensi energi di Pulau Barrang Lompo mencapai tingkat radiasi harian rata-rata matahari sebesar 5,87 kWh/m /hari dengan rata-rata temperature sebesar 27,33 ˚C. potensi energi terbarukan yang ada di Pulau Barrang Lompo merupakan salah satu solusi sehingga system pembangkit yang dapat diterapkan adalah system tenaga listrik jenis hybrid. Berdasarkan hasil optimasi dengan menggunakan software HOMER yang didasarkan pada NPC terendah maka didapatkan bahwa konfigurasi pilihan terbaik adalah system pembangkit hybrid scenario ketiga yang terdiri dari PLTD,
PV, inverter, dan system penyimpanan berupa baterai. Skenario ini menghasilkan energi tahunan sebanyak 2916608 kWh/Tahun yang memanfaatkan energi terbarukan hingga 30,7% dengan total Net Persent Cost sebesar $4,89M atau setara dengan Rp69.064.739.070 (Rp 14.110/$).
Keywords : Sistem Tenaga Listrik Hybrid, Energi Terbarukan, NPC