HUBUNGAN ANTARA KADAR SERUM 25 HYDROXYVITAMIN D3 DENGAN AKTIVITAS PENYAKIT PASIEN LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK DI MAKASSAR


Sampebuntu, Jerry (2022) HUBUNGAN ANTARA KADAR SERUM 25 HYDROXYVITAMIN D3 DENGAN AKTIVITAS PENYAKIT PASIEN LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK DI MAKASSAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
C101216207_tesis_24-02-2022 cover.png

Download (194kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
C101216207_tesis_24-02-2022 1-2.pdf

Download (728kB)
[thumbnail of daftar pustaka] Text (daftar pustaka)
C101216207_tesis_24-02-2022 dp.pdf

Download (429kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
C101216207_tesis_24-02-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2027.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Latar belakang: Lupus eritematosus sistemik (LES) adalah penyakit autoimun multisistemik kompleks yang mengarah ke disfungsi multipel organ, insiden memuncak pada usia dewasa, dan semakin banyak bukti kekurangan vitamin D menunjukkan bahwa berkontribusi pada morbiditas dan mortalitas berbagai penyakit kronis, salah satunya adalah LES
Metode: Penelitian analitik dengan rancangan potong lintang yang dilakukan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo dan Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar, sejak April 2021 hingga Juni 2021. Subjek adalah pasien LES memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta bersedia ikut penelitian akan dilakukan pemeriksaan serum 25-Hidroxyvitamin D3. Deficiency vitamin D menurut Endokrin Society didefinisikan 25-Hidroxyvitamin D3: < 20 ng/mL, Insufficiency: 20-29,9 ng/mL, dan Sufficiency: > 30 ng/mL. Lalu kadar 25-Hidroxyvitamin D3 yang dihubungkan dengan derajat aktivitas LES melalui skor MEX SLEDAI. Uji Analisis statistik yang dilakukan statistik Fisher Exact, dimana hasil uji statistik signifikan bila nilai p<0.05.
Hasil: Penelitian ini mencakup 40 subjek LES. Berdasarkan kategori kadar vitamin D dengan aktivitas penyakit, didapatkan bahwa aktivitas penyakit yang berat ditemukan paling tinggi pada kelompok subjek dengan deficiency vitamin D 63,2% sedangkan subjek dengan aktivitas penyakit yang ringan ditemukan paling tinggi pada kelompok subjek sufficiency vitamin D 57,1% dimana hasil secara statistik menunjukkan adanya hubungan korelasi negatif yang signifikan (p<0,05).
Kesimpulan: Semakin rendah kadar vitamin D maka semakin berat aktivitas penyakit berdasarkan skor Mex Sledai.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Dalam
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 08 Mar 2022 02:50
Last Modified: 08 Mar 2022 03:00
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/13779

Actions (login required)

View Item
View Item