EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MADU TOPIKAL TERHADAP PENYEMBUHAN PRESSURE INJURY: A SYSTEMATIC REVIEW

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara sistematis efektivitas penggunaan madu topikal terhadap penyembuhan pressure injury dengan melihat proporsi penyembuhan luka, lama pemberian intervensi (durasi), dan perubahan ukuran luka.
Penelitian ini menggunakan Pedoman Preffered Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis (PRISMA) checklist. Database yang digunakan adalah PubMed, ScienceDirect, Cochrane Library, ProQuest, ClinicalKey for Nursing, dan Garuda. Adapun kriteria inklusi dalam tinjauan sistematis ini adalah partisipan sedang dalam perawatan, memiliki luka tekan derajat II-IV, usia ≥18 tahun, laki-laki maupun wanita, publikasi tahun 2010-2020, dan berbahasa Inggris.
Hasil penelitian ini menunjukkan enam artikel teridentifikasi dan direview. Satu artikel melaporkan bahwa proporsi penyembuhan luka kelompok madu alami sebesar 31.82% sedangkan kelompok povidone iodine tak satupun partisipan mencapai penyembuhan luka, tapi tetap ada pengurangan ukuran luka pada minggu keenam perawatan yaitu madu alami = 0.55cm2 (0-12.1), povidone iodine = 1.95cm2 (0-7.8), p=0.000, dan satu artikel melaporkan bahwa tidak ada perbedaan penggunaan madu alami dan normal saline terhadap penyembuhan pressure injury, dengan proporsi penyembuhan luka sebesar 9.1% kelompok madu alami dan 12.1 % normal saline, p=0.772, serta didapatkan pengurangan ukuran luka, P=0.284. Sedangkan empat artikel madu manuka efektif terhadap penyembuhan pressure injury, salah satunya melaporkan bahwa proporsi penyembuhan luka kelompok madu manuka sebesar 80% dan 30% povidone iodine, p=0.011, serta didapatkan pengurangan ukuran luka pada kelompok madu manuka (mean = 6.0cm3; SD = 19.56) dan povidone iodine (mean = 9.8cm3; SD = 18.44), p=0.0041 selama tiga bulan (90 hari) perawatan. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa systematic review ini mayoritas penggunaan madu topikal efektif terhadap penyembuhan pressure injury terutama jenis madu manuka, sehingga madu dapat dijadikan sebagai terapi modalitas dalam perawatan luka.