TINGKAT KERUSAKAN MINERAL PADA DAERAH LIKUEFAKSI PETOBO KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH = LEVEL OF MINERAL DAMAGE IN THE PETOBO LIQUEFACTION AREA PALU CITY CENTRAL SULAWESI PROVINCE


Cakrawala, Muh. Sayyidus (2022) TINGKAT KERUSAKAN MINERAL PADA DAERAH LIKUEFAKSI PETOBO KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH = LEVEL OF MINERAL DAMAGE IN THE PETOBO LIQUEFACTION AREA PALU CITY CENTRAL SULAWESI PROVINCE. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D61116514_skripsi cover.png

Download (225kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
D61116514_skripsi 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D61116514_skripsi dp.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D61116514_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Bencana alam likuefaksi yang terjadi pada 28 September 2018 di daerah Petobo, Kota Palu menjadi salah satu fenomena yang dianggap cukup menarik karena belum pernah terjadi di daerah manapun di Indonesia. Daerah likuefaksi Petobo disusun oleh material endapan aluvial yang memiliki karakteristik mineral tertentu. Penelitian bertujuan untuk komposisi mineral, luasan mineral, tingkat kerusakan mineral antara zona likuefaksi dan zona non-likuefaksi yang menjadi parameter analisis pengaruh likuefaksi terhadap kerusakan mineral serta daya dukung mineralnya. Metode penelitian yaitu pengambilan material sedimen berukuran pasir menggunakan metode tranching lalu dianalisis secara petrografi serta segitiga trinery untuk analisis daya dukungnya. Hasil penelitian menunjukkan komposisi mineral terdiri dari kuarsa, biotit, plagioklas, ortoklas, hornblende dan mineral opak. Terjadi perubahan luasan mineral yang signifikan pada area terdampak likuefaksi. Persentase tingkat kerusakan mineral pada area likuifaksi lebih besar mencapai 40 % dibandingkan area tidak terdampak likuefaksi dengan kerusakan terbesar rata-rata dialami pada mineral kurang resisten (biotit, plagioklas, ortoklas dan hornblend) sedangkan pada mineral yang lebih resisten (kuarsa dan mineral opak) memiliki persentase kerusakan lebih rendah. Dari persentase kerusakan mineral dan parameter lainnya, daya dukung mineral pada area terdampak likuefaksi termasuk kategori daya dukung mineral rendah dan area yang tidak terdampak likuefaksi memiliki daya dukung mineral yang masih tinggi, sehingga likuefaksi mengakibatkan terjadinya kerusakan dan perubahan nilai luasan pada mineral sehingga daya dukung mineral menurun.
Keywords : likuefaksi, mineral, tingkat kerusakan mineral, daya dukung mineral

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 08 Mar 2022 01:59
Last Modified: 08 Mar 2022 01:59
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/13728

Actions (login required)

View Item
View Item