Pengaruh Subjektivitas Status Sosial Ekonomi (SSS) Terhadap Grading Anxiety Disorders Pada Staff Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Latar Belakang: Gangguan kecemasan/ansietas merupakan keadaan psikiatri yang paling sering ditemukan di seluruh dunia. Di Indonesia, masalah gangguan kesehatan jiwa berupa gangguan kecemasan dan depresi pada orang dewasa secara nasional mencapai 11,6%. Kecemasan dipengaruhi oleh faktor genetik, perkembangan, psikologi, perilaku, biokimia, ekonomi serta lingkungan. Status sosial ekonomi merupakan suatu komponen kelas sosial yang menunjukkan tingkat, dan sumber penghasilan keluarga serta gambaran keadaan keluarga pada derajat kelas ekonomi, yang terdiri dari kelas atas, menengah, dan kelas bawah. Penelitian epidemiologi secara konsisten menunjukkan hubungan antara status sosial ekonomi (SES) dan kesehatan. Selain penilaian status sosial ekonomi secara objektif terdapat pula indikator status sosial subjektif (SSS) dan diasumsikan bahwa persepsi dan penilaian individu tentang kondisi kehidupan sosial ekonomi mereka sendiri memiliki signifikansi independen terhadap peluang kesehatan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengetahui pengaruh status sosial ekonomi secara subjektif terhadap kesehatan S taff Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, khususnya kecemasan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik menggunakan pendekatan desain cross sectional yang dilakukan hanya satu kali disaat yang sama. Pengumpulan data dengan menggunakan MacArthur Scales of Subjective Social Status dan Hamilton Anxiety Rating Scale untuk mengetahui pengaruh Subjektivitas Status Sosial Ekonomi (SES) terhadap Grading Anxiety pada Staff Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin periode Agustus hingga desember 2019. Hasil: Penelitian dilakukan pada 64 Staff Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan didapatkan 29 responden (45,3%) memperkirakan berada di tingkatan 5, sebanyak 39 responden (60,9%) tidak mengalami kecemasan, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara subjektivitas status social ekonomi dengan kejadian kecemasan dengan Sig = 0.454 (Sig < 0.05) Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara subjektivitas status social ekonomi dengan kejadian kecemasan dan rendahnya hubungan antara kedua variabel.