Career Adaptability pada Mahasiswa Tingkat Akhir Universitas Hasanuddin Ditinjau dari Orientasi Peran Gender Non Tradisional

Setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensinya. Salah satu realisasi potensi adalah berkarier. Karier merupakan peran hidup yang dipilih dan dikembangkan individu selama rentang waktu hidupnya. Pengembangan peran hidup tersebut dilalui dengan beragam tantangan yang membutuhkan sumber daya untuk menghadapinya. Sumber daya tersebut dinamakan career adaptability. Individu mengembangkan peran hidupnya dalam rangka menuliskan naskah hidupnya. Naskah hidup tersebut terdiri atas kisah karier dan narasi identitas. Narasi identitas salah satunya disusun melalui gender. Gender merupakan perbedaan laki-laki dan perempuan yang dikonstruk melalui sosial dan budaya yang memengaruhi sifat, sikap, dan perilaku individu. Hasil konstruksi budaya sosial dan budaya tersebut mengarahkan individu memiliki penghayatan dan kecenderungan berperilaku, yang dinamakan orientasi peran gender. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini ialah mengetahui perbedaan career adaptability pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Hasanuddin ditinjau dari orientasi peran gender non tradisional.
Subjek penelitian ini diperoleh dari teknik kuota sampling dengan jumlah 200 orang (100 laki-laki dan 100 perempuan) dari masing-masing empat segmen disiplin ilmu (kesehatan, teknosains, agrokompleks, dan ilmu sosial) yang merupakan mahasiswa tingkat akhir Universitas Hasanuddin. Alat ukur yang digunakan adalah Bem Sex Role Inventory (BSRI) dan Career Adapt-Abilities Scale (CAAS). Teknik analisis data yang digunakan adalah one-way ANOVA. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,048 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan career adaptability pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Hasanuddin ditinjau dari orientasi peran gender non tradisional.