ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA NY. W DENGAN DIAGNOSIS MEDIS TUMOR FOSSA POSTERIOR SUSPEK MENINGIOMA TINDAKAN CRANIOTOMY REMOVAL TUMOR DI RUANGAN CENTRAL OPERATING THEATRE (COT) RUMAH SAKIT PERGURUAN TINGGI NEGERI UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2021 = PERIOPERATIVE NURSING CARE IN NY. W WITH MEDICAL DIAGNOSIS OF TUMOR POSTERIOR SUSPEK MENINGIOMA CRANIOTOMY REMOVAL TUMOR ACTION IN CENTRAL OPERATING THEATER (COT) HOSPITAL HOSPITAL OF HASANUDDIN UNIVERSITY YEAR 2021


Paat, Anissa Kartika Dewi (2022) ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA NY. W DENGAN DIAGNOSIS MEDIS TUMOR FOSSA POSTERIOR SUSPEK MENINGIOMA TINDAKAN CRANIOTOMY REMOVAL TUMOR DI RUANGAN CENTRAL OPERATING THEATRE (COT) RUMAH SAKIT PERGURUAN TINGGI NEGERI UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2021 = PERIOPERATIVE NURSING CARE IN NY. W WITH MEDICAL DIAGNOSIS OF TUMOR POSTERIOR SUSPEK MENINGIOMA CRANIOTOMY REMOVAL TUMOR ACTION IN CENTRAL OPERATING THEATER (COT) HOSPITAL HOSPITAL OF HASANUDDIN UNIVERSITY YEAR 2021. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
R014192001_skripsi cover.png

Download (265kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
R014192001_skripsi 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
R014192001_skripsi dp.pdf

Download (205kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
R014192001_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Anissa Kartika Dewi Paat. R014192001. ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA NY. W DENGAN DIAGNOSIS MEDIS TUMOR FOSSA POSTERIOR SUSPEK MENINGIOMA TINDAKAN CRANIOTOMY REMOVAL TUMOR DI RUANGAN CENTRAL OPERATING THEATRE (COT) RUMAH SAKIT PERGURUAN TINGGI NEGERI UNIVERSITAS HASANUDDIN. Dibimbing oleh Takdir
Tahir

Latar belakang: Tumor intrakranial atau tumor otak adalah suatu massa abnormal dari jaringan didalam kranium, dimana sel-sel tumbuh dan membelah dengan tidak dapat dikendalikan oleh mekanisme yang mengontrol sel-sel normal (Simamora & Zanariah, 2017). Meningioma merupakan sebuah tumor yang tumbuh pada lapisan meninges yang menutupi dan atau melindungi otak dan spinal. Tumor ini berasal dari sel arachnoid, salah satu lapisan meninges, yang menutupi otak dan spinal cord, sehingga tumor tersebut disebut dengan istilah meningioma. (Kementrian Kesehatan, 2017). Kraniotomi (craniotomy atau craniectomy) berasal dari kata cranium yang berarti tengkorak/tulang kepala dan tomia yang berarti memotong. Jadi, kraniotomi merupakan suatu prosedur pembedahan yang dilakukan dengan membuka sebagian tulang kepala untuk mendapatkan akses ke rongga kepala.

Tujuan: Tujuan dari karya ilmiah akhir ini yakni mengidentifikasi asuhan keperawatan pada fase pre, intra dan post operatif. Selain itu, memahami konsep pembedahan, termasuk peran perawat dalam kamar operasi pada fase sign in, time out, sign out, instrumen pembedahan yang digunakan dan prosedur operasi.

Metode: Metode yang diterapkan dalam kasus craniotomy ini yakni dengan melakukan observasi/pengamatan mengenai prosedur operasi selama 1 hari di ruang Instalasi Bedah Sentral di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Hasanuddin. Setelah itu, mahasiswa membuat laporan berdasarkan kasus masing-masing dari konsep medis, konsep pembedahan dan asuhan keperawatan perioperatif. Setelah itu kasus individu diujiankan di depan pembimbing institusi dan penguji institusi dan penguji klinik. Setelah itu, mahasiswa menyusun laporan akhir.

Hasil: Berdasarkan hasil pengamatan/observasi oleh mahasiswa, didapatkan hasil bahwa diagnosa keperawatan pada fase pre operatif yakni ansietas, pada fase intra operatif yakni defisiensi volume cairan, risiko ketidakseimbangan suhu tubuh, risiko infeksi, risiko cedera, dan risiko kerusakan integritas kulit. Pada fase post operatif yakni nyeri akut dan risiko infeksi. Oleh karena itu, perlu adanya pemantauan pasien yang ketat, terutama pada pasien yang menjalani operasi kepala/bedah saraf yang berisiko tinggi mengalami perdarahan dan risiko cedera karena durasi waktu operasi yang lama.

Kesimpulan dan Saran: Penatalaksaan segera pada pasien tumor intracranial sangat dianjurkan untuk mencegah komplikasi lanjut dari penyakit tersebut. Penatalaksanaan yang dapat diberikan yakni penatalaksanaan non pembedahan maupun pembedahan. Tindakan pembedahan wajib memperhatikan keselamatan pasien, kesiapan pasien, dan prosedur yang akan dilakukan. Komunikasi interprofesi yang efektif merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan keselamatan pasien dan dapat meminimalisir kesalahpahaman antat tim. Saran dalam penelitian ini, khususnya bagi mahasiswa dan pihak institusi agar bisa meningkatkan pengetahuan mengenai konsep medis dan konsep pembedahan kasus ini, perlu adanya observasi atau pengamatan yang lebih lanjut.

Kata Kunci: Tumor intracranial, Meningioma, Craniotomy, Askep Perioperatif

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 17 Feb 2022 03:10
Last Modified: 17 Feb 2022 03:10
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/13435

Actions (login required)

View Item
View Item