Perspektif Ide Rechterlijk Pardon dalam Penyelesaian Perkara Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum


Masiming, Zafirah Maschaer (2020) Perspektif Ide Rechterlijk Pardon dalam Penyelesaian Perkara Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
B012181043_tesis cover.png

Download (201kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
B012181043_tesis 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of daftar pustaka] Text (daftar pustaka)
B012181043_tesis dp.pdf

Download (289kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
B012181043_tesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perspektif hakim mengenai ide rechterlijk pardon dalam penyelesaian perkara anak yang berkonflik dengan hukum dan konsep ide rechterlijk pardon dalam penyelesaian perkara anak yang berkonflik dengan hukum.
Penelitian ini dilakukan di Pengadilan Negeri Makassar, Pengadilan Negeri Sungguminasa dan Pengadilan Negeri Takalar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian normatif empiris dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan wawancara. Analisis data menggunakan metode kualitatif, yaitu menganalisis data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, kemudian dipilih berdasarkan pikiran yang logis untuk menghindarkan kesalahan dalam proses analisis data, kemudian hasil yang diperoleh dipaparkan secara deskriptif, yaitu dengan menguraikan, menjelaskan dan menggambarkan sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perspektif hakim mengenai ide rechterlijk pardon dimaknai sebagai faktor-faktor yang meringankan pidana, hakim sebenarnya telah mempraktikkan nilai permaafannya melalui pengurangan ancaman pidana, pidana bersyarat dan tindakan dikembalikan kepada orang tua. Dengan perspektif-perspektif hakim, dapat ditarik sebuah pemikiran bahwa dalam kebijakan hukum pidana saat ini masih belum memiliki dan memasukkan secara eksplisit dan jelas mengenai rechterlijk pardon, dengan kata lain tidak ada permaafan secara murni dari hakim. Konsep dari ide rechterlijk pardon, yaitu hakim anak secara tidak langsung telah mempraktikkan nilai dari rechterlijk pardon dengan berpedoman dan mencantumkan Pasal 70 UU SPPA dengan mempertimbangkan beberapa keadaan-keadaan menurut hakim anak yang sejauh mungkin pidana penjara tidak dijatuhkan. Dalam hal ini keadaan-keadaan tersebut menunjukkan bahwa konsep permaafan tidak mudah diputuskan oleh sembarang kasus.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 17 Feb 2022 02:30
Last Modified: 17 Feb 2022 02:30
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/13423

Actions (login required)

View Item
View Item