METAFORA DALAM CENNINRARA MASYARAKAT BUGIS: KAJIAN SEMANTIK = Metaphors in the Cennirara of the Bugis: semantics study

Elysmah. 2021. Metafora dalam Cenninrara Masyarakat Bugis: Kajian Semantik (dibimbing oleh M. Dalyan Tahir dan Firman Saleh)
Penulisan ini bertujuan mendeskripsikan: (1) bentuk-bentuk metafora yang terdapat dalam mantra cenninrara masyarakat Bugis di Kabupaten Soppeng (2) makna metafora dalam mantra cenninrara masyarakat Bugis di Kabupaten Soppeng. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan pencatatan. Analisis data dalam penulisan ini dimulai dengan Transliterasi, menerjemahkan, mengklasifikasikan dan mendeskripsikan data yaitu mantra cenninrara. Teori yang digunakan dalam mendeskripsikan bentuk dan makna metafora adalah teori Michael C. Haley.
Hasil penulisan menunjukkan bahwa terdapat enam kategori bentuk metafora yaitu: (1) kategori being (keadaan) terdapat 5 data yaitu pappoji, pakkacinna, nyawa, uddani. (2) kategori cosmos (kosmos) terdapat 8 data yaitu mata esso, uleng/keteng/palaguna. (3) kategori energetic (energy dan tenaga) terdapat 3 data yaitu mattappa/maccahaya. (4) kategori substance (substansi) terdapat 5 data yaitu cinnong, uwae, cenning. (5) kategori object (benda) terdapat 5 data yaitu cinnong, uwae, cenning..(6) kategori human (manusia) terdapat 2 data yaitu Ali, Fatima, Becce, Baco. Makna metafora dalam mantra Cenninrara yaitu (1) kategori being bermakna perasaan cinta, sedih, gelisa, (2) kategori cosmos bermakna keindahan, kecantikan, bercahaya terang, keagungan, (3) kategori energetic bermakna indah, cantik, (4) kategori substance indah, cantik, bersih, menawan (5) ketegori object mempercantik, saling menjaga, melindungi, melengkapi (6) kategori human makhluk hidup yang mempunyai kemampuan berpikir atau bernalar menggunakan akal yaitu manusia dan ragam perilakunya.
Keywords : mantra, cenninrara,metafora, bentuk dan makna.