PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllusLam.) TERHADAP BOBOT GINJAL TIKUS (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIINDUKSI DIETTINGGI ASAM URAT

Salah satu limbah yang banyak ditemukan di sekitar yaitu limbah dari kulit buah nangka. Kulit buah nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) itu sendiri banyak mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, fenol, dan terpenoid. Salah satunya yaitu flavonoid bekerja dengan cara menghambat xanthine oxidase yang membantu mengurangi produksi asam urat berlebih dalam tubuh. Penumpukan kristal asam urat biasanya juga ditemukan pada organ ginjal, baik berupa kristal atau merusak sel yang ada pada ginjal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol kulit buah nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) bobot ginjal pada hewan coba tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang diinduksi diet tinggi asam urat. Pada penelitian ini, sebanyak 30 ekor tikus yang dibagi ke dalam 6 kelompok perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok I (kontrol normal), Kelompok II (kontrol negatif) diberi natrium CMC 1% b/v, kelompok III (kontrol positif) diberi allopurinol, kelompok IV diberi ekstrak etanol kulit buah nangka 100 mg/kgBB, kelompok V diberi ekstrak etanol kulit buah nangka 300 mg/kgBB, dan kelompok VI diberi ekstrak etanol kulit buah nangka 500 mg/kgBB yang diberikan secara per oral selama 14 hari. Pengamatan dilakukan terhadap perubahan bobot badan yang kemudian dihitung bobot indeks organ ginjal dari tikus. Hasil yang diperoleh dari semua perlakuan tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit buah nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) tidak memperngaruhi bobot ginjal hewan coba yang diinduksi diet tinggi asam urat.