Aplikasi Rhizobia Indigenous dan Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) untuk Pertumbuhan Angsana (Pterocarpus indicus Wild.) pada Media Tanah Bekas Tambang Nikel

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kompos limbah baglog jamur tiram terhadap kemampuan bakteri rhizobia dalam meningkatkan pertumbuhan semai angsana pada media tanah bekas tambang nikel. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial. Faktor A adalah jenis rhizobia indigenous (R0 = tanpa isolat; R1 = isolat Rhizobium 1; R2 = isolat Rhizobium 2; dan R3 = isolat Bradyrhizobium). Faktor B adalah jenis pupuk (P0 = tanpa pupuk; P1 = kompos limbah baglog tua dosis 3 persen; P2 = kompos limbah baglog terkontaminasi dosis 3 persen; P3 = pupuk kandang dosis 30 persen; dan P4 = NPK dosis 1,5 persen). Isolat bakteri berasal dari lahan bekas tambang nikel, Konawe Utara. Sedangkan media tanam berasal dari lahan bekas tambang nikel di Luwu Timur. Hasil uji anova menunjukkan kombinasi jenis rhizobia dan pupuk berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan semai. Pemberian pupuk dan bakteri secara tunggal berpengaruh nyata terhadap tinggi, diameter, biomassa, serapan nitrogen jaringan semai, serta kerapatan stomata (hanya faktor pemupukan). Uji Duncan menunjukkan umumnya isolat R1 dan P3 memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan semai. Meskipun efek yang diberikan lebih rendah dibandingkan P3, tetapi pengaruh pemberian kompos P1 tidak jauh berbeda. Oleh karena itu, pemanfaatan kompos yang ramah lingkungan dengan berbahan dasar limbah baglog tua serta biaya produksi yang relatif rendah menyebabkan limbah tersebut berpotensi untuk dijadikan pupuk.