INTEGRASI PETANI PADI SAWAH DENGAN PETERNAK ITIK (Studi Kasus di Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidenreng Rappang)

Diantara lebih dari 100.000 kultivar, padi merupakan salah satu varietas yang banyak ditanam dibandingkan tanaman lainnya. Dalam laju produksi, volume beras tertinggi berasal dari daerah tropis yang iklimnya memungkinkan dua atau bahkan tiga kali panen per tahun. Tingkat produksi yang tinggi juga dapat diamati pada tambak yang menggabungkan beras dan produksi ternak, yang paling umum adalah ikan, udang karang, dan itik, khususnya di Asia. Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Sidrap merupakan salah satu daerah yang mengaplikasikan sistem mata pencaharian berbasis integrasi petani padi sawah dengan peternak itik. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan bentuk pertukaran sosial; (2) Mendeskripsikan efek dari pertukaran sosial; (3) Menganalisis pendapatan antar petani padi yang berintegrasi dengan yang tidak berintegrasi; (4) Menganalisis pendapatan antar peternak itik yang berintegrasi dengan yang tidak berintegrasi. Penentuan sampel menggunakan teknik sampling snowball. Teknik ini adalah metode sampling dimana sampel diperoleh melalui proses bergulir dari satu responden ke responden lainnya. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Untuk menganalisa respon petani dan peternak dalam hal ini bentuk serta efek pertukaran sosial, digunakan teknik analisis Grounded theory. Selain itu digunakan juga rumus analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengintegrasian antar petani padi sawah dengan peternak itik yang memperoleh keuntungan bagi kedua belah pihak. Pengintegrasian tersebut mempengaruhi aspek sosial, aspek ekonomi serta aspek ekologi.