Pahar, Septian Perdana Putra (2022) ARAHAN MODEL ADAPTASI MASYARAKAT TERHADAP KEKERINGAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI MAROS. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
M012172003_tesis_19-10-2021 cover1.png
Download (63kB) | Preview
M012172003_tesis_19-10-2021 1-2.pdf
Download (904kB)
M012172003_tesis_19-10-2021 dp.pdf
Download (637kB)
M012172003_tesis_19-10-2021.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Terjadi masalah ketersediaan air berupa bencana kekeringan pada DAS Maros. Salah satu penyebab kekeringan adalah pengelolaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi penggunaan lahan, 2) menganalisis tingkat bencana kekeringan, 3) membuat arahan model adaptasi masyarakat berbasis penggunaan lahan.
Penelitian dilaksanakan selama sepuluh bulan pada beberapa tempat penelitian. Pengambilan data dilakukan pada DAS Maros, dan pengolahan data dilakukan di Laboratorium Perencanaan dan Sistem Informasi Kehutanan Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin. Identifikasi penggunaan lahan dilakukan dengan metode supervised classification dengan uji akurasi sebanyak 345 titik sampel, dimana setiap penggunaan lahan terdapat 35 – 40 titik sampel. Analisis kekeringan dilakukan dengan metode Normalize Difference Laten Heat Index (NDLI) dan tingkat kekeringan menggunakan Standardized Precipitation-Evapotranspiration Index (SPEI). Arahan penggunaan lahan sebagai upaya adaptasi bencana kekeringan dilakukan dengan analisis tumpang tindih peta hasil analisis kekeringan, peta hasil analisis kelas kemampuan lahan, peta fungsi kawasan hutan, dan peta hasil identifikasi penggunaan lahan.
Hasil dari penelitian adalah DAS Maros merupakan daerah yang masih memiliki cukup hutan, dengan luas area berhutan mencapai 28.831 ha atau 40% dari total luas DAS Maros. Berdasarkan hasil analisis NDLI, DAS Maros memiliki beberapa daerah yang kering, namun sebagian besar daerah memiliki tingkat kekeringan basah. Hal ini dibuktikan dengan area dengan kategori agak basah dan basah lebih luas daripada area dengan kategori agak kering dan kering. Tingkat kekeringan DAS Maros belum sampai pada kategori amat sangat kering, hanya sampai pada kategori kering. Sekitar 5.373,25 ha lahan diarahkan untuk melakukan perubahan penggunaan lahan sesuai dengan kelas kemampuan lahan dari setiap unit lahan. Sawah merupakan penggunaan lahan yang paling besar yang diarahkan untuk berubah, yaitu sekitar 4.336,98 ha. Sebagian besar sawah diarahkan berubah menjadi sawah dengan tindakan konservasi
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kehutanan > Kehutanan |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 04 Feb 2022 07:07 |
Last Modified: | 04 Feb 2022 07:07 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/13064 |