Pengaruh Bentuk Potongan Talas Satoimo (colocasia esculenta var antiquorum) pada Proses Pengeringan

Talas satoimo (colocasia esculenta var antiquorum) merupakan umbi-umbian yang memiliki banyak manfaat antara lain dapat memperlambat penuaan kulit serta mempercepat penyembuhan luka. Sifat talas yang memiliki kadar air yang tinggi, maka perlu dilakukan pengolahan lanjut seperti mengubah bentuk talas menjadi tepung talas agar lebih tahan lama. Adapun dengan metode pengeringan dilakukan untuk menurunkan kadar air talas. Keberhasilan proses pengeringan dipengaruhi oleh bentuk potongan talas yang nantinya berpengaruh pada waktu pengolahan serta mempengaruhi daya tahan tepung talas selama penyimpanan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh bentuk potongan talas satoimo terhadap penurunan kadar air, laju pengeringan dan nilai difusivitas serta mengetahui model pengeringan yang sesuai dengan bentuk potongan talas. Metode penelitian dilakukan dengan cara memotong talas menjadi tiga bentuk potongan, yaitu bentuk potongan kripik, sawutan dan dadu. Kemudian, dikeringkan dengan waktu pengeringan yang berbeda-beda hingga konstan pada suhu 55oC dengan interval 15 menit. Adapun parameter pengamatan menghitung kadar air basis basah dan basis kering, laju pengeringan dan difusivitas. Hasil penelitian menunjukkan kadar air kesetimbangan tercapai setelah 150 menit pengeringan untuk bentuk kripik, 180 menit untuk bentuk sawutan dan yang berbentuk dadu 555 menit