Saunders, Dr. Boby (2020) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN REPERFUSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP WAKTU ISKEMIK PADA PASIEN DENGAN ST ELEVASI MIOKARD INFARK DI PUSAT JANTUNG TERPADU RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
C116215102_tesis_20-11-2020 cover.jpg
Download (419kB) | Preview
C116215102_tesis_20-11-2020 bab 1-2.pdf
Download (778kB)
C116215102_tesis_20-11-2020 dapus-lampiran.pdf
Download (318kB)
C116215102_tesis_20-11-2020.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Pendahuluan. Acute Coronary Syndrome (ACS) merupakan suatu keadaan kegawatdaruratan kardiovaskular yang membutuhkan penanganan segera. Khususnya pada pasien dengan ST elevasi miokard infark (STEMI) sangat dipengaruhi oleh periode emas untuk terapi reperfusi. Pre-hospital delay merupakan faktor yang paling sering menyebabkan keterlambatan penanganan dan berakhir dengan tingginya angka mortalitas maupun morbiditas pada keadaan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang terkait dengan keterlambatan reperfusi (reperfusion delay) pada pasien STEMI dan hubungannya dengan waktu iskemik total.
Metode. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional yang dikembangkan dengan desain penelitian cross sectional. Pada penelitian ini akan dilakukan evaluasi faktor-faktor yang menyebabkan reperfusion delay pada pasien STEMI yang menjalani terapi reperfusi di Pusat Jantung Terpadu (PJT) RSUP DR Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Hasil. Total jumlah pasien yang didapatkan yaitu 197 orang, dengan usia rata-rata 55 tahun, rata-rata onset to First medical Contact (FMC) 152 menit dan transfer time 144 menit. Variabel jarak rumah ke rumah sakit memiliki perbedaan total ischemic time yang bermakna antara kelompok yang jaraknya <20 km dengan rerata 335 menit dan kelompok >20 km dengan rerata waktu yang lebih panjang yaitu 474 menit, dengan p value <0.001. Onset to FMC dan transfer time memiliki hubungan yang kuat terhadap total ischemic time dengan sifat hubungan searah dengan p <0.001 untuk onset to FMC dan p= 0.001 untuk transfer time. Door to needle time memiliki hubungan searah dengan kekuatan lemah terhadap total ischemic time (p=0.01), dengan nilai rata-rata 66 menit dan median 51 menit. Sementara itu, door to balloon time memiliki hubungan dengan kekuatan moderate terhadap total ischemic time dengan p=0.003, dengan nilai rata-rata 114 menit dan median 105.5 menit.
Kesimpulan. Faktor-faktor pre-hospital memiliki hubungan signifikan dengan waktu iskemik total yaitu jarak rumah ke PJT, onset to FMC, transfer time, door to needle time dan door to balloon time. Faktor-faktor tersebut berhubungan searah terhadap waktu iskemik total.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RD Surgery |
Depositing User: | Kamaluddin |
Date Deposited: | 16 Dec 2020 03:35 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 04:49 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/1298 |