PENELUSURAN METABOLIT SEKUNDER SPONS SEBAGAI AGEN ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI PATOGEN PADA UDANG WINDU (Penaeus monodon Fabr.)


Latifah, Lulu Adilla (2022) PENELUSURAN METABOLIT SEKUNDER SPONS SEBAGAI AGEN ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI PATOGEN PADA UDANG WINDU (Penaeus monodon Fabr.). Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
L013181010_disertasi_05-11-2021 cover1.png

Download (306kB) | Preview
[thumbnail of bab 2-2] Text (bab 2-2)
L013181010_disertasi_05-11-2021 1-2.pdf

Download (37MB)
[thumbnail of daftar pustaka] Text (daftar pustaka)
L013181010_disertasi_05-11-2021 dp.pdf

Download (12MB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
L013181010_disertasi_05-11-2021.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.

Download (87MB)

Abstract (Abstrak)

Spons, khususnya Xestospongia dari kelas Desmospongia, ordo Haplosclerida, famili Petrosiidae, menghasilkan beragam metabolit sekunder yang berpotensi sebagai sumber produk alam laut penting. Metabolit sekunder ini dapat dijadikan alternatif antibiotik dalam menghambat bakteri patogen Vibrio sp. pada udang windu. Tujuan penelitian yaitu untuk mengisolasi senyawa aktif yang terdapat dalam ekstrak spons dari Pulau Badi, Sulawesi Selatan, serta menganalisis potensi ekstrak dan senyawa isolat sebagai antibakteri. Metode yang digunakan diantaranya evaporasi, fraksinasi, pemurnian, identifikasi, dan karakterisasi senyawa menggunakan NMR 1D dan 2D. Ekstrak kasar dan senyawa isolat diuji aktivitas antibakterinya terhadap 3 jenis strain bakteri patogen pada udang (Vibrio harveyi M-120, Vibrio parahaemolyticus T-170, dan Vibrio alginolyticus B- 425). Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar Kirby-Bauer, dan uji '” fitokimia menggunakan metode Harborne. Ekstrak etil asetat Xestospongia testudinaria menghasilkan nilai zona hambat lebih tinggi dibanding jenis spons Haliclona fascigera dan Callyspongia aerizusa, dengan kisaran nilai zona hambat 7,40-12,09 mm. Hasil uji fitokimia terhadap ekstrak diperoleh golongan senyawa alkaloid, steroid, terpenoid, dan fenol. Hasil fraksinasi dan elusidasi struktur diperoleh 4 senyawa asam lemak tak jenuh terbrominasi dengan beberapa ikatan rangkap. Keempat senyawa yang diperoleh antara lain: 2 senyawa diketahui (asam lemak metil ester), dan 2 senyawa baru (xestospongienol). Asam lemak diperoleh dari hasil metabolisme jalur asetat- malonat. Senyawa 3 dan 4 (xestospongienol) menghasilkan zona hambat lebih besar (6,33-7,97 mm), daripada senyawa diketahui 1 dan 2 terhadap bakteri Vibrio sp. yang diuji secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian pertama tentang uji antibakteri senyawa asam lemak terbrominasi terhadap Vibrio sp. Senyawa asam lemak tak jenuh rantai panjang terbrominasi dapat dipertimbangkan sebagai alternatif antibiotik yang dapat menjadi biokontrol bakteri patogen Vibrio sp. dalam budidaya udang.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Kelautan
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 03 Feb 2022 08:24
Last Modified: 03 Feb 2022 08:24
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/12917

Actions (login required)

View Item
View Item