PERAN miRNA-221 dan miRNA-222 TERHADAP RESISTENSI DAN KEKAMBUHAN PASCA TERAPI TAMOKSIFEN PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA SUBTIPE LUMINAL = THE ROLE OF MIRNA-221 AND MIRNA-222 ON RESISTANCE AND RECURRENCE AFTER TAMOXIFENE THERAPY IN PATIENTS WITH LUMINAL SUBTYPE BREAST CANCER


Amiruddin, Alfiah (2022) PERAN miRNA-221 dan miRNA-222 TERHADAP RESISTENSI DAN KEKAMBUHAN PASCA TERAPI TAMOKSIFEN PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA SUBTIPE LUMINAL = THE ROLE OF MIRNA-221 AND MIRNA-222 ON RESISTANCE AND RECURRENCE AFTER TAMOXIFENE THERAPY IN PATIENTS WITH LUMINAL SUBTYPE BREAST CANCER. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C013171018_disertasi_25-01-20221 cover.jpg

Download (256kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C013171018_disertasi_25-01-2022 Bab 1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
C013171018_disertasi_25-01-2022 dapus.pdf

Download (412kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C013171018_disertasi_25-01-2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

ALFIAH AMIRUDDIN. Peran miRNA-221 dan miRNA-222 terhadap Resistensi Terapi Tamoxifene Pada Penderita Kanker Payudara Subtipe Luminal (dibimbing oleh Muh. Narum Massi, Nani Harlina, Asadul Islam)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran ekspresi miRNA-221 dan miRNA-222 pada pasien kanker payudara tipe luminal setelah terapi tamoxifene. Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita. Tingginya angka kematian di Indonesia disebabkan oleh metastasis kanker dan resistensi terhadap terapi. Sel kanker sering resisten terhadap terapi tamoxifene. Penyebabnya adalah karena adanya keterlibatan mirRNA-221 dan miRNA-222 yang menyebabkan peningkatan proliferasi dan kelangsungan hidup sel kanker serta penurunan apoptosis.

Metode : Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol dengan menggunakan pasien kanker payudara subtipe luminal yang telah menjalani terapi endokrin minimal satu tahun. Kelompok kasus termasuk pasien yang memiliki kekambuhan lokal atau metastasis sedangkan kelompok kontrol adalah pasien yang tidak. Penelitian ini dilakukan pada periode Oktober 2018 – September 2019. Kuantifikasi MiRNA-221/222 diuji menggunakan real-time PCR. Data dianalisis menggunakan MannWhitney U dan ROC.

Hasil : Terdapat perbedaan yang signifikan pada ekspresi miRNA-221 (p = 0,005) tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada ekspresi miRNA-222 (p = 0,07). Ekspresi miRNA-221 dalam PR(+) dan PR(-) (p = 0,25), Ki67 (tinggi) dan (rendah) (p=0,60), LVI (+) dan (-) ( p=0,14), tahap 2/3 (p=0,14), sedangkan ekspresi miRNA-222 pada PR(+) dan PR(-) berturut-turut (p = 0,52), Ki67 (tinggi) dan (rendah) (p=0,56), LVI (+ ) dan (-) (p=0,19), tahap 2/3 (p=0,33). Analisis kurva ROC menunjukkan bahwa miRNA-221 dan miRNA-222 dapat memprediksi resistensi tamoxifene (p = 0,03) dengan sensitivitas 60,00% dan spesifisitas 83,33%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara variabel patologi klinis dengan miRNA-221 dan miRNA-222. Ekspresi MiRNA-221 secara statistik berbeda secara signifikan dalam resistensi tamoxifene tetapi tidak signifikan dalam kekambuhan. Sementara itu, ekspresi miRNA-222 tidak signifikan secara statistik pada resistensi tamoxifen tetapi signifikan dalam kekambuhan. miRNA-221 dan miRNA-222 dapat bertindak sebagai prediktor dalam memprediksi resistensi dan kekambuhan tamoxifene.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Dr. Iskandar Iskandar
Date Deposited: 28 Jan 2022 08:26
Last Modified: 28 Jan 2022 08:26
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/12911

Actions (login required)

View Item
View Item