ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN FAKTOR OSEANOGRAFI TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 713 = ANALYSIS OF OCEANOGRAPHIC FACTORS CHANGE IMPACT ON SKIPJACK TUNA (Katsuwonus pelamis) CATCHES IN THE INDONESIA FISHERIES MANAGEMENT AREA OF 713

Penelitian ini bertujuan menganalisis spasial dan temporal perubahan kondisi oseanografi di perairan Wilayah Pengelolaan Perikanan-Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) 713, mengevaluasi dampak perubahan kondisi oseanografi terhadap tingkat kesuburan perairan di perairan WPP-NRI 713, mengevaluasi pengaruh perubahan kondisi oseanografi terhadap hasil tangkapan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di perairan WPP-NRI 713, dan membuat peta Zona Potensial Penangkapan K. pelamis baru berbasis peningkatan kondisi SPL di perairan WPP-NRI 713. Metode yang digunakan adalah mengkombinasikan metode anomali, Generalized Additive Model (GAM), Empirical Cumulative Distribution Function (ECDF), dan penerapan model Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) untuk skenario peningkatan SPL.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam skala 15 tahun terakhir, telah terjadi perubahan kondisi oseanografi (anomali) baik SPL (-1,68 – 1,79 °C) maupun klorofil-a (-0,52 – 0,58 mg/m3) di perairan WPP-NRI 713. Perubahan kondisi tersebut berpengaruh signifikan terhadap kesuburan perairan dan hasil tangkapan K. pelamis di perairan WPP-NRI 713. Dimana SPL berkorelasi negatif terhadap kesuburan perairan sedangkan klorofil-a berkorelasi positif dengan kesuburan perairan. Penelitian ini juga melaporkan bahwa anomali SPL berpengaruh negatif terhadap CPUE K. pelamis, sedangkan anomali klorofil-a membawa dampak positif terhadap CPUE K. pelamis. Peningkatan SPL mempengaruhi habitat K. pelamis melalui perubahan kesesuaian lokasi zona potensial penangkapan di Selat Makassar, Teluk Bone, maupun Laut Flores. Temuan ini penting dalam pengembangan keilmuan, penentuan tindakan mitigasi yang sesuai, serta dimasukkan dalam pertimbangan penentuan kebijakan pengelolaan penangkapan ikan yang bertanggung jawab.
Keywords : Anomali, ECDF, GAM, Klorofil-a, SPL