Model Kolaborasi Satu Tungku Tiga Batu Pada Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS di Kota Jayapura = Collaboration Model satu Tungku Tiga Batu in The HIV AIDS Prevention Program in Jayapura City

RESUBUN. Model Kolaborasi Satu Tungku Tiga Batu Pada Program Penanggulangan HIV/AIDS Di Kota Jayapura (dibimbing Ridwan Amiruddin, Sukri Palutturi dan Muhammad Syafar)Kolaborasi tentang masalah kesehatan khususnya program penanggulangan HIV AIDS di Kota Jayapura di pandang belum berjalan maksimal dikarenakan masih tingginya ego sektor, ego program dan pemahaman masyarakat yang masih kurang, Dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan provinsi Papua, Kota Jayapura menempati urutan kedua dari 28 kabupaten di provinsi Papua setelah Kabupaten Nabire. Jumlah penderita di Kota Jayapura untuk penderita HIV sebanyak 1.978, penderita AIDS sebanyak 4.213 dengan total secara keseluruhan sebanyak 6.189 penderita HIV dan AIDS. Sedangkan yang sudah meninggal sebanyak 185 penderita. Sehingga kerjasama lintas program dan lintas sektor dipandang perlu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengembangkan model kolaborasi satu tungku tiga batu pada program penanggulangan HIV AIDS di Kota Jayapura, Papua.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan desain etnografi, informan dalam penelitian ini yaitu berjumlah 17 orang yang masing-masing berasal dari lembaga pemerintah (KPA/Dinas Kesehatan) lembaga agama (Ondoafi / Ondofolo) dan lembaga adat (Pendeta, Pastor, Ulama MUI, Pandita, Romo).
Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara mendalam, pengamatan, telaah dokumen, dan FGD. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data tematik.
Hasil penelitian ini menunjukkan model kolaborasi satu tungku tiga batu dijadikan sebagai dasar untuk pemecahan masalah di Kota Jayapura yang meletakkan satu tungku
tiga batu secara seimbang dan proporsional. Satu tungku tiga batu yang dimaksud adalah kolaborasi antara pemerintah (KPA/Dinas Kesehatan) lembaga agama (Ondoafi/Ondofolo) dan lembaga adat (Pendeta, Pastor, Ulama MUI, Pandita, Romo)
yang dimana masyarakat Papua patuh terhadap hukum adat dan agama sehingga kombinasi antara aturan pemerintah, aturan agama dan adat menjadi suatu kekuatan yang utuh dipandang penting untuk mengatasi masalah kesehatan. Diharapkan
kesadaran semua pihak untuk terlibat secara serius dalam menangani masalah HIV AIDS di Kota Jayapura.
Keywords : Model Kolaborasi, satu Tungku Tiga Batu, Penanggulangan HIV AIDS