Persebaran Risiko COVID-19 di Kota Makassar Periode April hingga Juni 2020

Latar Belakang : Kasus pertama COVID-19 yang dilaporkan pada 18 Desember 2019 di Wuhan, Provinsi Hubei dikaitkan dengan adanya transmisi dari hewan liar di live market Huanan. COVID-19 adalah peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Persebaran COVID-19 terjadi begitu cepat dan terus berkembang setiap harinya, serta memiliki hubungan dengan titik persebaran risiko COVID-19. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola persebaran risiko COVID-19 di Kota Makassar periode April hingga Juni 2020.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Sampel pada penelitian ini adalah responden yang mengisi form yang berdomisili di Kota Makassar dan telah dilakukan validasi oleh tim Satgas COVID-19 UNHAS dan Dinas Kesehatan Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola persebaran risiko COVID-19 di Kota Makassar dengan menggunakan data dari Satgas COVID-19 UNHAS dan Dinas Kesehatan Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan periode April - Juni 2020.
Hasil : Diperoleh kasus COVID-19 di Kota Makassar periode April - Juni 2020 sebanyak 1.892 kasus yang terdiri dari 1.697 risiko rendah, 155 risiko sedang, dan 40 risiko tinggi. Dengan faktor dan manifestasi klinis yang berbeda pada setiap risikonya. Persebaran risiko rendah tertinggi di Kecamatan Biringkanaya dan terendah di Kecamatan Ujung Tanah, persebaran risiko sedang tertinggi di Kecamatan Rappocini dan tidak ada risiko sedang di Kecamatan Ujung Pandang dan Wajo, dan persebaran risiko tinggi tertinggi di Kecamatan Biringkanaya dan tidak ada risiko tinggi di Kecamatan Ujung Pandang, Wajo, dan Ujung Tanah.