Identifikasi Bidang Gelincir Longsoran Daerah Cempa, Kabupaten Wajo Menggunakan Metode Tahanan Jenis Konfigurasi Wenner-Schlumberger

Potensi tanah longsor di Indonesia cukup besar, sebab kondisi dan proses geologi seperti proses pengangkatan , patahan, gempa bumi, dan aktivitas vulkanik masih terus berlangsung. Kabupaten Wajo tepatnya di Kecamatan Pammana merupakan daerah yang sering terjadi bencana tanah longsor yang mengakibatkan ribuan jiwa mengungsi dan terdampak. Dalam jangka waktu lama, bencana tanah longsor menyebabkan lebih banyak kerugian dibandingkan bencana lain. Jumlah kejadian tanah longsor semakin meningkat memasuki musim penghujan terutama di daerah-daerah perbukitan terjal. Dalam geofisika salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi area tanah longsor atau bidang gelincir adalah menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis 2D dengan Konfigurasi Wenner Schlumberger dengan data pendukukung data SPT dan data Geologi. Hasil interpretasi dan analisis dari penampang resistivitas 2D dengan bantuan data bor menunjukkan bahwa Lapisan yang bertindak sebagai bidang gelincir adalah lapisan lempung dengan nilai resistivitas berkisar antara 0.988 Ohm.m – 4.39 Ohm.m dan berada pada kedalaman antara 7 – 25 m.