Studu In Silico Ekstrak Alga Merah (Halymenia durvillaei) Sebagai Antivirus SARS-CoV-2

Latar Belakang: Penyakit yang disebabkan oleh virus terus bermunculan dan menjadi masalah yang sangat serius bagi kesehatan masyarakat. WHO mendeklarasikan COVID-19 sebagai wabah pada tanggal 30 Januari 2020. Virus ini pun sudah menyebar ke 18 negara dan 4 negara melaporkan transmisi human-to-human dengan kasus pertama dilaporkan di Amerika Serikat, pada 26 Februari 2020. COVID-19 sangat berdampak besar di Indonesia dengan case fatality rate (CFR) sebesar 8,9% pada akhir Maret 2020. Mengingat tingginya keanekaragaman rumput laut di perairan Indonesia, potensi rumput laut harus terus digali. Rumput laut memiliki kandungan nutrisi yang dapat bermanfaat di bidang kesehatan, antara lain sebagai: antihipertensi, antibakteri, antitumor, antioksidan, antivirus, antifungi, antihiperkolesterolemia, dan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Salah satunya alga merah (Halymenia durvillaei). Tujuan: Menganalisis ekstrak dari alga merah (Halymenia durvillaei) sebagai antivirus SARS-CoV-2. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian berupa analitik deskriptif. Halymenia durvillaei diekstrak menggunakan pelarut air, senyawa bioaktif diidentifikasi menggunakan Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LCMS). Selanjutnya afinitas ikatan senyawa bioaktif dianalisis menggunakan aplikasi PyRx, kemudian divisualisasikan menggunakan aplikasi PyMOL. Hasil penelitian: kandungan senyawa bioaktif H. durvillaei berdasarkan hasil LCMS didapatkan senyawa C25H48O8 dengan struktur (2R,3S)-3-(β-D-Glucopyranosyloxy)-2,16-dimethylheptadecanoic acid. Afinitas ikatan senyawa tersebut ialah -4.0 kcal/mol. Hasil visualisasi menunjukkan bahwa ligan senyawa H. durvillaei berpose pada active site 3CL-Mpro SARS-CoV-2. Kesimpulan: Senyawa bioaktif yang didapatkan pada Halymenia durvillei memiliki skor afinitas ikatan yang baik dan dapat berinteraksi di sekitar active site dari 3CL-Mpro dari SARS-CoV-2.