Sampir, Siti Ayiditya (2021) GAMBARAN HEPATOTOKSIK PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT TERAPI OAT DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO TAHUN 2019-2020 = HEPATOTOXIC DESCRIPTION OF PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENTS RECEIVING OAT THERAPY IN RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO YEAR 2019-2020. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
C011181562_skripsi_24-12-20211.png cover.png
Download (175kB) | Preview
C011181562_skripsi_24-12-2021.pdf 1-2.pdf
Download (1MB)
C011181562_skripsi_24-12-2021.pdf dp.pdf
Download (596kB)
C011181562_skripsi_24-12-2021.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
Latar Belakang : Tuberkulosis paru adalah infeksi kronik yang sampai saat ini masih menjadi masalah Kesehatan dunia yang utama. Indonesia menjadi negara dengan jumlah penderita TB paru terbanyak ke-2. Pada tahun 2019, jumlah penderita TB paru di Sulawesi Selatan yang ditatalaksana sesuai dengan standar adalah sebesar 99,87%. Tingginya angka kejadian penyakit TB paru ditimbulkan oleh penyebaran bakteri yang cepat, penyebaran bakteri ini disebabkan karena mudahnya penyebaran melalui percikan droplet yang mengandung Mycobacterium tuberculosis. Pengobatan TB paru di Indonesia menggunakan panduan obat antituberculosis (OAT) dan salah satu efek samping pengobatan adalah hepatotoksisitas. Peningkatan resiko hepatotoksisitas terlihat dari peningkatan kadar enzim transaminase yaitu SGOT dan SGPT pasien, yang menjadi tanda untuk mendeteksi kerusakan hati. Obat anti tuberkulosis yang menyebabkan hepatotoksisitas yaitu pirazinamid, isoniazid dan rifampisin. Tujuan : Untuk Mengetahui gambaran hepatotoksik pada pasien tuberkulosis paru yang mendapat terapi OAT di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo tahun 2019- 2020. Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif observasioonal dengan pendekatan retrospektif melalui penggunaan rekam medik. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 26 orang. Hasil dan kesimpulan : Terdapat 26 orang yang memenuhi kriteria penelitian selama penelitian berlangsung. Pasien TB paru yang memiliki kadar enzim transaminase yang tinggi sebanyak 15 orang (57,7%), dan 11 orang (42,3%) pasien TB paru memiliki kadar enzim transaminase normal setelah diterapi OAT. TB paru paling banyak diderita oleh pasien laki-laki sebanyak 18 orang (69,2%). Pasien TB paru paling banyak pada kelompok usia 26-55 tahun yaitu sebanyak 13 orang (50%). Lama pengobatan terbanyak pada kelompok yang sedang menjalan pengobatan selama 2 bulan yaitu sebanyak 15 orang.
Kata kunci : Tuberkulosis Paru, OAT, Hepatotoksisitas, Enzim Transaminase, SGOT, SGPT
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 18 Jan 2022 07:32 |
Last Modified: | 18 Jan 2022 07:32 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/12523 |