HUBUNGAN USIA TERHADAP KEJADIAN PREEKLAMSIA = RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL AGE AND PREECLAMPSIA

Latar Belakang: Preeklamsia telah diakui sebagai penyebab utama kematian dan morbiditas ibu selama lebih dari satu abad. Meskipun demikian, peningkatan pengetahuan tentang patofisiologi yang mendasari preeklamsia masih belum sepenuhnya dipahami, kejadiannya tidak dapat diprediksi secara akurat, dan insidennya terus meningkat. Preeklamsia dikaitkan dengan berbagai faktor risiko yang mungkin lebih sering terjadi pada kelompok usia yang lebih muda dan usia ibu yang lebih tua (dengan penyakit komorbid yang mendasarinya). Kajian literatur ini bertujuan untuk melihat hubungan usia ibu dengan kejadian preeklamsia.
Metode: Pada literature ini dilakukan perncarian studi di empat database (PubMed, ClinicalKey, Elsevier, dan Google Scholar) menggunakan kata kunci yang sesuai topik, lalu dilakukan penyaringan dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.

Hasil: Dari 381 studi diperoleh 8 studi yang memenuhi kriteria inklusi dalam tinjauan ini. Secara kesuluruhan, setiap penelitian membahas hubungan usia ibu yang terlalu muda dan terlalu tua yang merupakan faktor risiko terjadinya preeklamsia

Kesimpulan: Dalam tinjauan sistematik ini dapat disimpulkan bahwa usia ibu yang terlalu muda (<20 tahun) dan usia ibu yang terlalu tua (>35 tahun) merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian preeklamsia.
Keywords : usia ibu, preeklamsia, hipertensi, kehamilan