Hubungan Merokok Dengan Kejadian Tuberkulosis:Review Literatur = The Relationship of Smoking and Tuberculosis Incidence: Literature Review

Latar Belakang : Tuberkulosis (TBC) adalah salah satu penyebab utama kematian di dunia dan tetap menjadi beban kesehatan di negara berkembang. Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah kasus TB terbanyak ke-2 di dunia setelah India. Indonesia menyumbangkan 10% kasus TB terhadap keseluruhan kasus TB di dunia. Prevalensi TB Paru di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan kasus pada tahun 2007 dan 2013 dengan persentase 0,3%. Walaupun masih berada di bawah persentase nasional (0,4%), namun masih dianggap perlu adanya penanggulangan terhadap penambahan kasus setiap tahun. Di Indonesia prevalensi merokok pada orang dewasa (usia 15 tahun keatas) yakni pria 63,1 % (naik 1,4 % dibandingkan tahun 2001) dan wanita 4,5 % (tiga kali lipat dibandingkan tahun 2001). Kebiasaan merokok merupakan faktor pemicu yang juga meningkatkan risiko untuk terkena TB paru. sehingga mudah terinfeksi berbagai penyakit salah satunya bakteri tuberkulosis. Risiko terjainya TB Paru 17,500 kali lebih besar pada responden dengan kebiasaan merokok dibanding responden dengan yang tidak merokok.
Metode : Jenis penulisan ini adalah literature review atau kajian literatur. Sumber data dalam rencana penulisan ini berasal dari data sekunder. Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh dari pengamatan langsung, tetapi merupakan hasil dari penelitan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang terdapat dalam data kepustakaan seperti jurnal ataupun artikel.
Hasil : Berdasarkan hasil pencarian literatur dengan menggunakan kata kunci yang cocok dengan MeSH, peneliti menemukan sekitar 2699 artikel yang cocok dengan kata kunci tersebut. Hasil pencarian yang sudah didapatkan kemudian diperiksa duplikasinya dan tidak ada duplikasi yang ditemukan. Peneliti kemudian menyaring judul dan abstrak dan ditemukan sekitar 2.634 artikel yang tidak sesuai dengan kriteria inklusi dan 6 artikel sisanya dapat digunakan untuk dimasukkan ke literature review.
Kesimpulan: Dampak merokok berpengaruh tetapi hanya pada kelompok berpenghasilan menengah ke bawah. Di negara Cina, Malaysia dan Brazil dilaporkan bahwa merokok mempengaruhi respons bakteribiologis dan hasil pengobatan TB sedangkan negara Polandia merokok tidak mempengaruhi pengobatan TB. Merokok juga merupakan salah satu faktor pada penyakit LTBI yang merupakan manefistasi klinis dari TB dan menyebabkan tertundanya pengobatan TB serta apusan atau kultur negatif. LTBI kebanyak terdapat orang yang bekerja di lembaga pemasyarakatan.Baik jenis kelamin wanita atau pria dan bisa menyebabkan resiko terkena TB baik perokok aktif maupun pasif
Kata Kunci : Merokok dan Tuberkulosis