Gambaran Karakteristik Fraktur Ekstremitas Atas pada Pasien Anak (Pediatri) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Dg. Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun 2019 – 2020 = Characteristics of Upper Extremity Fractures in Pediatric Patients at Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Dg. Pasewang Jeneponto Regency in 2019 – 2020

Latar Belakang: Fraktur merupakan salah satu jenis cedera yang umum terjadi pada masyarakat, yaitu terputusnya kontinuitas struktur dari tulang. Keadaan tersebut dapat terjadi dalam bentuk retakan, bahkan hingga tulang terpecah-belah yang menyebabkan terdapatnya fragmen tulang yang mengalami displaced (Solomon, et al., 2010). Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, angka kejadian fraktur adalah 5,5% dari 92.976 kasus cedera di Indonesia (Kemenkes, 2018). Fraktur tidak hanya dialami oleh orang dewasa, melainkan juga dialami oleh anak-anak. Pergerakan tubuh yang aktif pada anak seperti bermain dan berolahraga merupakan penyebab utama terjadinya fraktur. Di Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan mencatat bahwa terdapat sekitar 2,3% kejadian fraktur pada anak (Kemenkes, 2018). Hingga saat ini, data terkait kejadian fraktur ekstremitas atas pada anak masih sangat minim sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai gambaran karakteristik fraktur ekstremitas atas pada pasien anak (pediatri) di Indonesia, khususnya di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, ditambah lagi di RSUD Lanto Dg. Pasewang sendiri belum ada data yang cukup jelas mengenai gambaran fraktur ekstremitas atas pada anak.
Metode: Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik. Variabel yang digunakan adalah jenis kelamin, usia, tipe fraktur, penyebab, lokasi, serta tindakan medis untuk kasus fraktur pada anak. Sampel penelitian ini adalah seluruh kasus fraktur ekstremitas atas pada pasien anak (pediatri) di RSUD Lanto Dg. Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun 2019 – 2020. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling. Pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS statistic version 22. Penyajian data dalam bentuk tabel, dan persentase serta grafik disertai narasi.
Hasil: Berdasarkan hasil penelusuran 31 sampel rekam medik pasien, diperoleh distribusi jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki sebanyak 21 orang (67,8%), distribusi usia yang paling sering mengalami fraktur adalah 12-18 tahun sebanyak 16 orang (57,1%), distribusi tipe fraktur yaitu fraktur terbuka sebanyak 19 kasus (61,2%), distribusi penyebab fraktur adalah karena kejadian jatuh sebanyak 12 orang (38,8%), distribusi lokasi terbanyak adalah pada bagian phalanges sebanyak 14 kasus (45,1%), dan distribusi tindakan medis yang paling sering dilakukan adalah tindakan operatif kepada 20 orang (64,5%). Adapun fraktur khas yang sering dijumpai pada anak seperti fraktur greenstick dan fraktur fisis, tidak di dapatkan kasus atau persentasenya 0%.
Kesimpulan: Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa distribusi terbanyak berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki, berdasarkan usia adalah 12-18 tahun, berdasarkan tipe fraktur yaitu fraktur terbuka, berdasarkan penyebab adalah kejadian jatuh, berdasarkan lokasi adalah bagian phalanges, dan berdasarkan tata laksana adalah tindakan operatif.
Kata Kunci: Fraktur, anak, ekstremitas atas.