PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPRINGATE PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) = PREDICTION OF FINANCIAL DISTRESS USING SPRINGATE METHOD IN TELECOMMUNICATION COMPANIES REGISTERED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX)

ABSTRAK
PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPRINGATE PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
PREDICTION OF FINANCIAL DISTRESS USING SPRINGATE METHOD IN TELECOMMUNICATION COMPANIES REGISTERED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX)
Harwina
Cepi Pahlevi
Kasman Damang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak potensi financial distress pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan metode Springate serta untuk membandingkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba diera sekarang dengan tingginya tingkat kebutuhan masyarakat terhadap dunial telekomunikasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hasil yang signifikan antara 3 perusahaan telekomunikasi yang diangkat sebagai sampel. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa kondisi keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. mampu bertahan selama 6 tahun dalam kondisi Non Financial Distress sedangkan hal berbeda dengan 2 perusahaan lainnya yakni PT. Indosat Tbk. dan PT. XL Axiata Tbk. selama 6 tahun terus mengalami kondisi Financial Distress. Hal ini disebabkan karena kedua perusahaan tersebut memiliki tingkat likuiditas yang rendah dan pihak manajemen yang tidak dapat mengelola aktivanya secara efektif, serta perusahaan mengalami kerugian karena biaya operasi perusahaan lebih besar dari laba kotornya. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. lebih unggul dari seluruh perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kata Kunci: Metode Springate, Financial Distress

This study aims to determine whether or not there is potential financial distress in telecommunication companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) with the Springate method and to compare the company's ability to earn profits in the current era with the high level of community demand for world telecommunications. This type of research used in this research is quantitative analysis. The results of this study indicate that there are significant results between the 3 telecommunications companies that were appointed as samples. The results of this study illustrate that the financial condition of PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. able to survive for 6 years in a non-financial distress condition, while things are different from the other two companies, namely PT. Indosat Tbk. and PT. XL Axiata Tbk. for 6 years continues to experience financial distress conditions. This is because the two companies have a low level of liquidity and the management cannot manage their assets effectively, and the company experiences losses because the company's operating costs are greater than its gross profit. Based on these results it can be said that PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. superior to all telecommunication companies listed on the Indonesia Stock Exchange.
Keywords: Springate Method, Financial Distress