Studi Keterdapatan dan Pengayaan Logam Tanah Jarang (LTJ) pada Batuan Vulkanik Formasi Adang Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat


Ritonga, Roni (2022) Studi Keterdapatan dan Pengayaan Logam Tanah Jarang (LTJ) pada Batuan Vulkanik Formasi Adang Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
D062181005_tesis_19-10-2021 cover1.png

Download (224kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
D062181005_tesis_19-10-2021 1-2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of daftar pustaka] Text (daftar pustaka)
D062181005_tesis_19-10-2021 dp.pdf

Download (4MB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
D062181005_tesis_19-10-2021.pdf
Restricted to Registered users only until 1 January 2026.

Download (12MB)

Abstract (Abstrak)

Studi tentang keterdapatan logam tanah jarang (LTJ) dilakukan di wilayah Desa Botteng Utara, Kecamatan Simboro dan Desa Kelapa Tujuh, Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan keterdapatan UTJ dan mengetahui jenis batuan yang menjadi pembawa UTJ serta hubungan keterdapatan UTJ dengan unsur Zr sebagai salah satu unsur yang berasosiasi dengan UTJ. Metode analisis yang digunakan yaitu dengan melakukan pengamatan petrografi untuk mengetahui jenis batuan induk pembawa UTJ dan metode ICP- MS (Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry) untuk mengetahui kandungan UTJ. Sampel diambil dari hasil pemboran di 3 lokasi yang berbeda yaitu Kelompok 1 yang berasal dari sampel lubang bor K-01 dan Kelompok 2 yang berasal dari sampel lubang bor K-62 di daerah perbukitan Kelapa Tujuh sementara Kelompok 3 yang berasal dari sampel lubang bor P-05 di daerah perbukitan Pasada Botteng. Berdasarkan hasil pengamatan petrografi pada batuan pembawa UTJ dihasilkan bahwa batuan induk yang mengandung UTJ yaitu batuan basalt leusit dari batuan Formasi Adang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan UTJ (dalam TRE atau total rare earth) pada sampel Kelompok 1,2 dan 3 secara keseluruhan menunjukkan nilai kadar yang tinggi yang berkisar antara 2000 ppm – 6400 ppm dan memperlihatkan variasi kedalaman dalam pengayaannya. Kandungan total UTJ yang terbesar pada Kelompok 1 dijumpai pada sampel dari kedalaman 9 – 11 meter yaitu sebesar 4600 ppm, sedangkan pada Kelompok 2 dijumpai pada kedalaman 4 – 5 meter yang menunjukkan total UTJ sebesar 2380 ppm dan pada Kelompok 3 nilai terbesar UTJ dijumpai pada kedalaman 6 – 7 meter yaitu sebesar 6400 ppm. Kadar unsur Zr pada sample Kelompok 1 menunjukan nilai antara 1780 ppm – 2870 ppm dengan kedalaman sampel yang tertinggi yaitu pada kedalaman 7 meter . Pada sample kelompok 2 (titik K-62) kandungan unsur Zr menunjukan nilai kadar yang berkisar antara 1670 ppm – 2380 ppm dengan kandungan Zr tertinggi berada pada kedalaman 4 meter sedangkan pada Kelompok 3 (titik P-05) kadar unsur Zr menunjukan nilai kadar dengan kisaran 2100 ppm – 4480 ppm dan konsentrasi tertinggi dijumpai pada sampel dari kedalaman 11 meter. Hasil studi menunjukkan bahwa hubungan antara UTJ dengan unsur Zr pada sampel kelompok 2 memperlihatkan suatu hubungan yang positif dimana UTJ dan Zr terkayakan pada sampel dari kedalaman 4 meter. Sedangkan pada sampel kelompok 1 dan 3 menunjukkan hubungan yang variatif. Konsentrasi UTJ dikontrol oleh titik elevasi ketinggian, dimana daerah dengan konsentrasi UTJ yang tinggi dijumpai pada daerah dengan elevasi diatas 359 mdpl sedangkan UTJ yang rendah dijumpai pada daerah dengan elevasi kurang dari 365 mdpl. Pengayaan UTJ disebabkan oleh proses pelapukan (weathering) yang terjadi pada basalt leusit di daerah penelitian.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 15 Jan 2022 04:05
Last Modified: 15 Jan 2022 04:05
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/12245

Actions (login required)

View Item
View Item