ANALISIS 3D KESTABILAN LERENG BERDASARKAN ASPEK MORFOMETRI DAN GEOTEKNIK PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI KELARA KABUPATEN GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN


Pattimura, Nasya Syahnur (2022) ANALISIS 3D KESTABILAN LERENG BERDASARKAN ASPEK MORFOMETRI DAN GEOTEKNIK PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI KELARA KABUPATEN GOWA PROVINSI SULAWESI SELATAN. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
D062171003_tesis_19-11-2021 Cover1.jpg

Download (285kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
D062171003_tesis_19-11-2021 dapus.pdf

Download (144kB)
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
D062171003_tesis_19-11-2021 bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
D062171003_tesis_19-11-2021.pdf
Restricted to Registered users only until 1 January 2026.

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini dilakukan dengan membuat aplikasi 3D kestabilan lereng berbasis Geographic information system (GIS) dan diaplikasikan dalam permasalahan pada Daerah aliran sungai (DAS) Kelara. Dalam penelitian ini dilakukan pendekatan aspek morfometri dan geoteknik untuk analisis kestabilan lereng. Aplikasi 3D ini melalui proses validasi dengan menggunakan data longsor yang bersumber dari Google earth dan survey lapangan. Adapun kebutuhan data yang digunakan yaitu Digital elevation model (DEM) resolusi 8,3 m dan data keteknikkan batuan yaitu kohesi (c), sudut geser dalam (ɸ) dan berat isi (ɣ). Berdasarkan aspek geoteknik dan morfometri, unit lereng yang memiliki nilai 3D SF<1 lebih banyak dari pada unit lereng yang memiliki nilai 3D SF≥1 yaitu 50,74% Persentase nilai 3D SF<1 yang cukup tinggi dipengaruhi oleh kemiringan lereng pada daerah penelitian yang mana didominasi oleh kemiringan lereng 16 – 350 dan kelas kemiringan lereng tersebut juga memiliki kejadian longsor tertinggi yaitu 53,32% dari total pixel kejadian longsor pada daerah penelitian. Berdasarkan klasifikasi Van zuidam, lereng dengan kemiringan lereng 16 – 350 merupakan lereng yang curam sampai terjal, sering terjadi erosi, dan gerakan tanah dengan kecepatan perlahan-lahan. Dari hasil validasi yang dilakukan, persentase jumlah unit lereng longsor yang memiliki nilai 3D SF<1 sebanyak 76,92%. Hal ini menunjukkan bahwa model yang digunakan memiliki akurasi prediksi yang cukup baik. Dari simulasi yang dilakukan pada nilai berat isi 20,13 kN/m3, unit lereng yang memiliki nilai 3D SF<1 sebanyak 50,74% dan pada berat isi 12 kN/m3, unit lereng yang memiliki nilai 3D SF<1 sebanyak 48,53%. Lereng yang memiliki nilai 3D SF<1 dianggap sebagai lereng yang tidak stabil sehingga dapat disimpukan bahwa peningkatan nilai berat isi cukup berpengaruh terhadap kestabilan lereng pada daerah penelitian.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Geologi
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 15 Jan 2022 04:05
Last Modified: 15 Jan 2022 04:05
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/12244

Actions (login required)

View Item
View Item