ANALISIS KEUNGGULAN SUB SEKTOR EKONOMI BERBASIS SUMBER DAYA ALAM SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT = ANALYSIS OF THE ADVANTAGES OF NATURAL RESOURCE BASED ECONOMIC SUB SECTORS AS THE BASIS FOR REGIONAL DEVELOPMENT POLICIES IN TANAH DATAR REGENCY, WEST SUMATRA PROVINCE

MUHAMMAD SYARIF HIDAYAT. Analisis Keunggulan Sub Sektor
Ekonomi Berbasis Sumber Daya Alam Sebagai Dasar Kebijakan
Pengembangan Wilayah di Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. (dibimbing oleh Hamka Naping dan Mahyuddin)
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sub sektor unggulan berbasis sumber daya alam berdasarkan kriteria daya saing, sektor basis, laju pertumbuhan, dan kontribusi sektor dan selanjutnya dilakukan arahan pengembangan sub sektor unggulan tersebut secara substansial dan spasial di tiap Kecamatan di Kabupaten Tanah Datar sehingga nantinya
dijadikan pedoman perumusan kebijakan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik analisis data analisis shift share, analisis location quotient, laju pertumbuhan, dan kontribusi sektoral untuk selanjutnya bobot yang diperoleh dibandingkan dengan Analytical Hierarchy Process (AHP) menggunakan Expert Choice 11. Arahan pengembangan secara substansial dengan melakukan evaluasi menggunakan indikator sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi, infrastruktur, kelembagaan, dan produktivitas dan arahan secara spasial dilakukan erdasarkan hasil evaluasi substansial dengan menggunakan Arcgis 10.3.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman pangan dan tanaman hortikultura menjadi sub sektor unggulan dengan bobot secara berturut (20,9%) dan (14,7%). Untuk engembangan sub sektor tanaman pangan di Kabupaten Tanah Datar, maka terdapat 9 Kecamatan sebagai prioritas pertama sebagai lokasi pengembangan sub sektor tanaman pangan. Sedangkan untuk sub sektor tanaman hortikultura terdapat 4
Kecamatan sebagai prioritas. Kecamatan Prioritas tersebut selain ditunjang oleh ketersediaan lahan yang cukup tinggi juga ditunjang oleh produktivitas kinerja yang tinggi, dan faktor penunjang lainnya. Arahan substansial diperoleh dari hasil evaluasi berdasarkan indikator sehingga apa yang menjadi kelemahan dari kecamtan prioritas tersebut hendaknya
itu menjadi perhatian. Pengembangan secara spasial dapat dilakukan dengan melakukan pemetaan berupa sebaran komoditi unggulan dalam merumuskan kebijakan pembangunan, dan berfokus pada wilayah atau kecamatan yang menjadi prioritas berdasarkan hasil evaluasi substantial.
Kata Kunci : Sub sektor unggulan berbasis sumber daya alam,
analisis shift share, location quotient, laju pertumbuhan, kontribusi sektoral, Analytical Hierarchy Process, arahan pengembangan substansial dan spasial