Profil Penderita SVT AVRT di RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2017-2019 = Profile Of SVT AVRT Patients At RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar 2017-2019

Aritmia merupakan kelainan irama jantung yang sering dijumpai. Aritmia adalah irama jantung di luar sinus normal.istilah aritmia sebenarnya tidak tepat karena aritmia berarti tidak ada irama. Oleh karena itu sekarang lebih sering dipakai istilah disritmia atau irama tidak normal. Aritmia merupakan irama jantung abnormal yang bukan berasal dari nodus SA(Sino-Atrial), irama tidak teratur walaupun berasal dari nodus SA, frekuensi kurang dari 60 kali/menit (bradikardia) atau lebih dari 100 kali/menit (takikardia), dan terjadi hambatan di supra atau intraventrikular. Supraventrikular Takikardi (SVT) adalah satu jenis takidisritmia yang ditandai dengan perubahan frekuensi jantung yang mendadak bertambah cepat menjadi berkisar antara 150 sampai 280 per menit. SVT merupakan jenis disritmia yang paling sering ditemukan pada usia bayi dan anak. Prevalensi SVT kurang lebih 1 di antara 25000 anak lebih. Serangan pertama sering terjadi sebelum usia 4 bulan dan lebih sering terjadi pada anak laki-laki dari pada perempuan sedangkan pada anak yang lebih besar prevalensi di antara kedua jenis kelamin tidak berbeda.
Antrioventricular reentrant tachycardia (AVRT) adalah penyebab SVT paling umum berikutnya setelah antrioventricular nodal reentrant tachycardia (AVNRT), yang meliputi 30% dari kasus SVT. AVRT juga dikenal sebagai takikardi orthodromic, lebih sering terjadi pada laki-laki dan terjadi pada usia yang lebih muda dibandingkan pasien dengan AVNRT. Berdasarkan data – data yang dikemukakan di atas, angka kejadian di Sulawesi Selatan masih kurang laporan mengenai profil penyakit Supraventricular tachycardia (SVT) ataupun Atrioventricular reentry tachycardia (AVRT).
TUJUAN : untuk mengetahui profil penderita SVT-AVRT di RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2017-2019.
METODE : Observasional deskriptif
HASIL : dari 30 sampel penderita SVT-AVRT diperoleh hasil berdasarkan distribusi demografi yaitu sebanyak 9 orang atau 30% pada kelompok umur 20-29 tahun, lalu terdapat 16 orang (53%) yang didominasi oleh laki-laki dibandingkan perempuan 14 orang (47%). Selanjutnya distribusi faktor risiko dengan melihat riwayat hipertensi diperoleh hasil 7 (23%) orang memeiliki riwayat dan 23 (77%) orang tidak memiliki riwayat hipertensi, selanjutnya riwayat diabetes melitus hanya 5 orang (17%) dan 25 orang (83%) tidak memiliki diabetes melitus. Selanjutnya riwayat merokok diperoleh 9 orang (30%) memilki riwayat dan 21 orang (70%) tidak memilki riwayat
KESIMPULAN : Berdasarkan hasil penelitian, dari total 30 sampel penderita SVT-AVRT di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada tahun 2017 hingga 2019 diperoleh hasil yaitu berdasarkan umur penderita paling banyak terdapat pada kelompok umur 20-29 tahun yaitu sebanyak 9 orang. Lalu berdasarkan jenis kelamin yaitu lebih banyak didapatkan pasien jenis kelamin laki – laki sebanyak 16 orang. Melihat distribusi faktor risiko yaitu riwayat hipertensi, riwayat diabetes dan riwayat merokok, didominasi dengan hasil semuanya kebanyakan tidak memiliki riwayat tersebut dalam hal ini kebanyakan penderita SVT AVRT tidak dipengaruhi oleh hal tersebut.
KATA KUNCI : SVT, AVRT, demografi dan faktor risiko