Hubungan Tingkat Stres dengan Abnormalitas Durasi Haid Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2018 = The Correlation of Stress Level with Abnormality of Haid Duration Students of General Doctor Education Study Program Faculty of Medicine Hasanuddin University Batch 2018

Latar Belakang : Wanita yang mengalami stres mengeluarkan hormone kortisol yang merupakan produk dari glukokortiroid korteks adrenal yang disintesis di zona fasikulata. Hormon ini mempengaruhi jumlah hormone progesterone di dalam tubuh. Ketidakseimbangan hormon ini akan menyebabkan perubahan siklus menstruasi. Cukup banyak wanita yang mengalami stres akibat kehidupan sehari-hari khususnya tentang isu-isu akademik yang dihadapinya dan berdampak pada kesehatan mereka terutama dalam hal fertilitas.
Tujuan : Untuk menganalisis hubungan tingkat stress dengan abnormalitas durasi haid mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2018.
Metode : Analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan jenis purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner DASS-42. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin pada bulan Juli-Agustus 2021.
Hasil : Berdasarkan hasi uji korelasi spearman untuk menganalisis hubungan antara variabel dependen dan variabel independen, didapatkan signifikansi sebesar 0,673 untuk hubungan antara tingkat stres dengan abnormlitas durasi haid lebih tinggi dari 0,05 atau (p > ɑ), Pada uji korelasi ini juga didapatkan koefisien korelasi yang menilai kekuatan hubungan antara variabel yaitu sebesar -0,046.
Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan abnormalitas durasi haid pada mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2018.
Kata Kunci : Tingkat Stres, Durasi Haid.