SEJARAH SENI PERTUNJUKAN: PENCIPTAAN DAN PERKEMBANGAN SENI TARI DI SULAWESI SELATAN 1960-2000-AN


KHAIR, IBNU (2021) SEJARAH SENI PERTUNJUKAN: PENCIPTAAN DAN PERKEMBANGAN SENI TARI DI SULAWESI SELATAN 1960-2000-AN. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
F81115307_skripsi_30-11-2021 cover1.jpg

Download (259kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
F81115307_skripsi_30-11-2021 bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
F81115307_skripsi_30-11-2021 dapus.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of full taxt] Text (full taxt)
F81115307_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Skripsi ini bertujuan untuk merekonstruksi kebudayaan melalui sejarah seni pertunjukan, yang secara khusus melihat perkembangan dan penciptaan seni tari di Sulawesi Selatan. Dimulai pada saat seni tari muncul kembali ke permukaan pada tahun 1960-an sampai awal 2000-an. Meskipun pada awal kemunculannya, seni tari di Sulawesi Selatan lebih menonjolkan sisi profan dibandingkan nilai-nilai tradisi sebagai fundamental seni tari. Namun, hal tersebut bisa dibilang mampu menempatkan seni tari sebagai wadah pelestarian kebudayaan. Hingga pada pertengahan tahun 1970-an, Halilintar Lathief seorang seniman tari mulai menciptakan seni pertunjukan dan atau seni tari ke dalam unsur-unsur ritual, dan sedikit demi sedikit mengembalikan seni profan ke dalam bentuk upacara.
Dalam penelitian, penulis menggunakan metode sejarah sebagai alat analisis dan interpretasi. Sumber-sumber utama yang digunakan diambil berdasarkan wawancara narasumber sebagai pelaku sejarah, juga menggunakan arsip-arsip pribadi narasumber yang berkaitan dengan sejarah seni tari dan sejumlah tari-tarian yang diciptakan sebagai bahan rekonstruksi. Adapun secara signifikan dapat kita lihat perubahan corak penciptaan seni tari dari profan ke ritual dimulai ketika Halilintar Lathief pertama kali menciptakan karyanya pada tahun 1975 yaitu Tari Cinna Guria menggunakan filosofi cerita rakyat Sulawesi Selatan. Pada titik itu, diciptakanlah karya-karya seni tari yang tidak hanya sekadar sebagai tontonan dan hiburan publik, tapi sebagai sarana ritual dan upacara sebagaimana prinsip seni tari yang alami dan natural.
Kata kunci: Seni Pertunjukan, Seni Tari, Kebudayaan, Profan, Ritual, Upacara, Halilintar Lathief.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: P Language and Literature > PC Romance languages
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 31 Dec 2021 08:13
Last Modified: 31 Dec 2021 08:13
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/11997

Actions (login required)

View Item
View Item